Persiapan kemerdekaan Indonesia dimulai saat Jepang terdesak dalam perang pasifik dan kemudian memberika janjin kemerdekaan. Dalam merealisasikan janjinya tersebut, Jepang membentuk BPUPKI tanggal 1 Maret 1945, yang diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat dan memiliki tugas untuk menyelidiki rencana penting dalam pembentukan Negara Indonesia. Dalam menjalankan tugasnya, BPUPKI mengadakan dua kali masa sidang, setelah menjalankan tugasnya, kemudian BPUPKI dibubarkan dan diganti PPKI.
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada 7 Agustus 1945 oleh Jepang, PPKI kelak melaksanakan tiga kali sidang, tepatnya yang terjadi pada 18, 19 dan 22 Agustus 1945, selepas kemerdekaan Indonesia. Pada 9 Agustus 1945 Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat melakukan perjalanan ke Dalat, Saigon, untuk pelatikan sekaligus penegasan bahwa Pemerintah Jepang menyerahkan Kemerdekaan kepada Bangsa Indonesia. Sesampainya di Jakarta, ketiga tokoh ini mendengar Jepang terpojok karena Bom Atom juga dijatuhkan di Nagasaki. Hingga pada 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada pihak Sekutu.
Para tokoh yang mengikuti perkembangan Perang Dunia II memiliki ide untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa menunggu keputusan Jepang. Namun terjadi perbedaan antara golongan tua dan golonngan muda. Golongan muda mendesak agar Indonesia segera memproklamasikan kemerdekaan. Sementara golongan tua lebih menghindari pertumpahan darah, mengingat pasukan Jepang masih banyak di Indonesia. Akibatnya dari hal ini, terjadi peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa ini terjadi agar Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan tanpa terpengaruh oleh Jepang. Setelah perundingan yang alot, Soekarno dan para tokoh lainnya sepakat untuk memilih tanggal 17 Agustus 1945 sebagai proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Sekembalinya dari Rengasdengklok, rombongan Soekarno dan Hatta tiba di Jakarta pukul 23.00 WIB pada 16 Agustus 1945, kemudian Soekarno dan Moh Hatta bersama golongan muda dan golongan tua membahas perumusan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia yang bertempat di rumah Laksamana Muda Maeda Tadashi. Di rumah tersebutlah, Soekarno, Hatta dan dibantu Sayuti Melik mengetik naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Hingga kemudian pada jam 10 pagi tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno dan Moh Hatta membacakan teks naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur 56.
Dengan demikian, proses persiapan kemerdekaan Indonesia dimulai dari pembentukan BPUPKI pada tanggal 1 Maret 1945, hingga mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945 yakni proklamasi kemerdekaan Indonesia.