Kependudukan Jepang di Indonesia menyisakan kenangan buruk yang mendalam bagi rakyat Indonesia. Kala itu penguasa Jepang bersikap semena-mena dan menyengsarakan rakyat Indonesia, sehingga memicu kebencian rakyat terhadap Jepang. Bahkan di sebagian wilayah Indonesia, rakyat memilih angkat senjata untuk mengusir keberadaan Jepang di Indonesia. Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Pendudukan Jepang pun pecah. Saat itu, perlawanan bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang di Indonesia bisa dikategorikan menjadi 3 salah satunya yaitu melalui perjuangan gerakan bawah tanah.
Selain melalui gerakan organisasi, rakyat Indonesia melawan kependudukan Jepang di Indonesia dengan gerakan bawah tanah yaitu gerakan yang dilakukan secara diam-diam dan rahasia. Dimana, gerakan ini dipraktikkan di dalam organisasi bentukan Jepang tanpa sepengetahuan pihak Jepang. Secara umum, kegiatan bawah tanah yang dilakukan oleh para pejuang nasional guna melawan pendudukan Jepang di Indonesia memiliki beberapa tujuan seperti saling membagi informasi dan menjaga nasionalisme, mempersiapkan kekuatan untuk kemerdekaan Indonesia, menyempurnakan semangat dan persiapan untuk kemerdekaan Indonesia, serta mendapatkan informasi perkembangan Perang Asia Timur Raya dari radio. Adapun beberapa contoh gerakan bawah tanah yang mengupayakan perlawanan terhadap pendudukan Jepang di Indonesia antara lain.
- Kelompok Sukarni yang mencoba mempengaruhi jiwa-jiwa revolusioner dan rakyat Indonesia dengan membongkar tipu daya Jepang.
- Kelompok Achmad Subarjo membentuk Asrama Indonesia Merdeka yang berisikan para pemuda Indonesia, dan mencoba membakar semangat jiwa kemerdekaan para pemuda untuk melakukan perlawanan terhadap pendudukan Jepang.
- Kelompok Sutan Syahrir yang menyiapkan Gerakan Bawah Tanah Anti-Fasis untuk melawan Jepang di waktu yang tepat.
Berdasarkan penjelasan di atas gerakan bawah tanah yaitu gerakan yang dilakukan secara diam-diam dan rahasia. Dimana, gerakan ini dipraktikkan di dalam organisasi bentukan Jepang tanpa sepengetahuan pihak Jepang. Secara umum, kegiatan bawah tanah yang dilakukan oleh para pejuang nasional guna melawan pendudukan Jepang di Indonesia memiliki beberapa tujuan seperti saling membagi informasi dan menjaga nasionalisme, mempersiapkan kekuatan untuk kemerdekaan Indonesia, menyempurnakan semangat dan persiapan untuk kemerdekaan Indonesia, serta mendapatkan informasi perkembangan Perang Asia Timur Raya dari radio. Adapun beberapa contoh gerakan adalah Kelompok Sukarni, Kelompok Achmad Soebardjo dan Kelompok Sutan Syahrir.