Iklan

Iklan

Pertanyaan

Jelaskan peristiwa yang membawa kepada tercetusnyaRevolusiKeagungan di England!

Jelaskan peristiwa yang membawa kepada tercetusnya Revolusi Keagungan di England!

  1. ....

  2. ....

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

Revolusi Agung disebabkan oleh tindakan raja James II yang membubarkan Parlemen Inggris karena menolak usulannya untuk mencabut Test Actdan mendakwa tujuh uskup ( seven bishop ) yang menolak Deklarasi Pengampunan yang diterbitkan James II, lalu puncaknya ialah kelahiran putra James II, yaitu James Francis Edward Stuart, yang membuat publik Inggris takut akan lahirnya dinasti katolik di Inggris yang mayoritas protestan. Peristiwa tersebut memicu tujuh orang bangsawan Inggris ( immortal seven ) mengirim undangan kepada William, stadtholder Belanda, untuk menginvasi Inggris dan membantu istrinya, putri Mary, untuk mengambil alih takhta Inggris dari James II.

 Revolusi Agung disebabkan oleh tindakan raja James II yang membubarkan Parlemen Inggris karena menolak usulannya untuk mencabut Test Act dan mendakwa tujuh uskup (seven bishop) yang menolak Deklarasi Pengampunan yang diterbitkan James II, lalu puncaknya ialah kelahiran putra James II, yaitu James Francis Edward Stuart, yang membuat publik Inggris takut akan lahirnya dinasti katolik di Inggris yang mayoritas protestan. Peristiwa tersebut memicu tujuh orang bangsawan Inggris (immortal seven) mengirim undangan kepada William, stadtholder Belanda, untuk menginvasi Inggris dan membantu istrinya, putri Mary, untuk mengambil alih takhta Inggris dari James II.

Iklan

Pembahasan

Pembahasan
lock

Revolusi Agung atau Glorious Revolution , dinamakan juga Revolusi 1688 adalah peristiwa penggulingan raja Inggris,Skotlandia, dan Irlandia James II (dikenal juga sebagai James VII di Skotlandia) oleh Parlemen Inggris dan stadtholder Belanda, William.Invasi sukses William terhadap Inggris dengan armada Belanda menyebabkannya dinobatkan sebagai raja Inggris,Skotlandia, dan Irlandia dengan gelar William III (dikenal juga sebagai William II di Skotlandia) pada 11 April 1689,bersama dengan istrinya sebagai ratu Inggris, Skotlandia, dan Irlandia dengan gelar Mary II, yang merupakan putri raja James II. Penobatan tersebut membuat Kerajaan Inggris, Skotlandia, dan Irlandia (tiga negara yang terpisah) memiliki dua orang penguasa ( joint monarch ). Invasi William terjadi akibat permintaan atau undangan dari Parlemen Inggris agar William menginvasi Inggris untuk menurunkan raja James II dan membantu anak raja James II, sekaligus istri William, yaitu Mary, sebagai pewaris takhta Inggris selanjutnya.Undangan tersebut dibuat oleh tujuh orang bangsawan Inggris ( immortal seven ) akibat krisis poltik dan sosio-religiusyang terjadi di Inggris sejak James II berkuasa. Raja James II yang beragama katolik pada awalnya diterima dengan baik oleh publik Inggris yang mayoritas protestan, tetapi serangkaian tindakannnya yang sewenang-wenang dan mendukung absolutisme monarki, membuat publik menjadi anti pada James II, bahkan kubu royalis Tory di parlemen, yang selalu berpihak pada raja, turut serta menentang James II bersama kubu liberalWhig, yang memang selalu menentang keputusan raja. Ada tiga hal yang menyebabkan tujuh bangsawan menulis undangan untuk William, yaitu: Raja James II membubarkan Parlemen Inggris pada Juli 1687, karena menolak usulannya untuk mencabut Test Acts , yaitu serangkaian hukum pidana tentang tes uji agama bagi calon pejabat publik, yang bertujuan agar pejabat publik tidak diisi orang katolik. Raja James menerbitkan Deklarasi Pengampunan atau Declaration of Indulgence pada April 1688, di mana raja menjamin kebebasan beragama dengan menangguhkan serangkaian hukum pidana yang terlalu melegitimasi posisi Gereja Inggris,mengizinkan orang-orang untuk beribadah di rumah dan kapel sesuai dengan keyakinannya, dan menghapus sumpah agama bagi calon pejabat publik. Deklarasi ini ditentang oleh tujuh uskup ( seven bishop ), yang kemudian didakwa melakukan pencemaran nama baik pada 15 Juni 1688. Kelahiran putra James II, pangeran James Francis Edward Stuart pada 10 Juni 1688, membuatnya menjadi pewaris takhta utama menggantikan putri Mary, yang memang sudah diharapkan publik Inggris untuk menggantikan James II. Akibat dari Revolusi Keagungan (selain bertahtanya William dan Mary sebagai raja dan ratu Inggris, Skotlandia, dan Irlandia)adalah sebagai berikut: Diterbitkannya Bill of Right 1689, yang membatasi kekuasaan raja dan mengukuhkan hak-hak parlemen. Diterbitkannya Act of Settlement 1701, yang mengatur agar suksesi takhta Inggris dan Irlandia hanya diberikan kepada pewaris protestan. Terjadi Perang Sembilan Tahun, di mana Inggris, Skotlandia, dan Irlandia beraliansi dengan Belanda, Spanyol dan Kekaisaran Romawi Suci, yang tergabung dalam Aliansi Agung melawan Prancis. Konflik antara kubu Williamite (pendukung William III) yang mayoritas protestan, dan Jacobite (pendukung James II) yang mayoritas katolik. Konflik ini termasuk dalam rangkaian Perang Sembilan Tahun. Dengan demikian,Revolusi Agung disebabkan oleh tindakan raja James II yang membubarkan Parlemen Inggris karena menolak usulannya untuk mencabut Test Actdan mendakwa tujuh uskup ( seven bishop ) yang menolak Deklarasi Pengampunan yang diterbitkan James II, lalu puncaknya ialah kelahiran putra James II, yaitu James Francis Edward Stuart, yang membuat publik Inggris takut akan lahirnya dinasti katolik di Inggris yang mayoritas protestan. Peristiwa tersebut memicu tujuh orang bangsawan Inggris ( immortal seven ) mengirim undangan kepada William, stadtholder Belanda, untuk menginvasi Inggris dan membantu istrinya, putri Mary, untuk mengambil alih takhta Inggris dari James II.

Revolusi Agung atau Glorious Revolution, dinamakan juga Revolusi 1688 adalah peristiwa penggulingan raja Inggris, Skotlandia, dan Irlandia James II (dikenal juga sebagai James VII di Skotlandia) oleh Parlemen Inggris dan stadtholder Belanda, William. Invasi sukses William terhadap Inggris dengan armada Belanda menyebabkannya dinobatkan sebagai raja Inggris, Skotlandia, dan Irlandia dengan gelar William III (dikenal juga sebagai William II di Skotlandia) pada 11 April 1689, bersama dengan istrinya sebagai ratu Inggris, Skotlandia, dan Irlandia dengan gelar Mary II, yang merupakan putri raja James II. Penobatan tersebut membuat Kerajaan Inggris, Skotlandia, dan Irlandia (tiga negara yang terpisah) memiliki dua orang penguasa (joint monarch).

Invasi William terjadi akibat permintaan atau undangan dari Parlemen Inggris agar William menginvasi Inggris untuk menurunkan raja James II dan membantu anak raja James II, sekaligus istri William, yaitu Mary, sebagai pewaris takhta Inggris selanjutnya. Undangan tersebut dibuat oleh tujuh orang bangsawan Inggris (immortal seven) akibat krisis poltik dan sosio-religius yang terjadi di Inggris sejak James II berkuasa. Raja James II yang beragama katolik pada awalnya diterima dengan baik oleh publik Inggris yang mayoritas protestan, tetapi serangkaian tindakannnya yang sewenang-wenang dan mendukung absolutisme monarki, membuat publik menjadi anti pada James II, bahkan kubu royalis Tory di parlemen, yang selalu berpihak pada raja, turut serta menentang James II bersama kubu liberal Whig, yang memang selalu menentang keputusan raja.

Ada tiga hal yang menyebabkan tujuh bangsawan menulis undangan untuk William, yaitu: 

  1. Raja James II membubarkan Parlemen Inggris pada Juli 1687, karena menolak usulannya untuk mencabut Test Acts, yaitu serangkaian hukum pidana tentang tes uji agama bagi calon pejabat publik, yang bertujuan agar pejabat publik tidak diisi orang katolik.
  2. Raja James menerbitkan Deklarasi Pengampunan atau Declaration of Indulgence pada April 1688, di mana raja menjamin kebebasan beragama dengan menangguhkan serangkaian hukum pidana yang terlalu melegitimasi posisi Gereja Inggris, mengizinkan orang-orang untuk beribadah di rumah dan kapel sesuai dengan keyakinannya, dan menghapus sumpah agama bagi calon pejabat publik. Deklarasi ini ditentang oleh tujuh uskup (seven bishop), yang kemudian didakwa melakukan pencemaran nama baik pada 15 Juni 1688.
  3. Kelahiran putra James II, pangeran James Francis Edward Stuart pada 10 Juni 1688, membuatnya menjadi pewaris takhta utama menggantikan putri Mary, yang memang sudah diharapkan publik Inggris untuk menggantikan James II.

Akibat dari Revolusi Keagungan (selain bertahtanya William dan Mary sebagai raja dan ratu Inggris, Skotlandia, dan Irlandia) adalah sebagai berikut:

  1. Diterbitkannya Bill of Right 1689, yang membatasi kekuasaan raja dan mengukuhkan hak-hak parlemen.
  2. Diterbitkannya Act of Settlement 1701, yang mengatur agar suksesi takhta Inggris dan Irlandia hanya diberikan kepada pewaris protestan.
  3. Terjadi Perang Sembilan Tahun, di mana Inggris, Skotlandia, dan Irlandia beraliansi dengan Belanda, Spanyol dan Kekaisaran Romawi Suci, yang tergabung dalam Aliansi Agung melawan Prancis.
  4. Konflik antara kubu Williamite (pendukung William III) yang mayoritas protestan, dan Jacobite (pendukung James II) yang mayoritas katolik. Konflik ini termasuk dalam rangkaian Perang Sembilan Tahun. 

Dengan demikian, Revolusi Agung disebabkan oleh tindakan raja James II yang membubarkan Parlemen Inggris karena menolak usulannya untuk mencabut Test Act dan mendakwa tujuh uskup (seven bishop) yang menolak Deklarasi Pengampunan yang diterbitkan James II, lalu puncaknya ialah kelahiran putra James II, yaitu James Francis Edward Stuart, yang membuat publik Inggris takut akan lahirnya dinasti katolik di Inggris yang mayoritas protestan. Peristiwa tersebut memicu tujuh orang bangsawan Inggris (immortal seven) mengirim undangan kepada William, stadtholder Belanda, untuk menginvasi Inggris dan membantu istrinya, putri Mary, untuk mengambil alih takhta Inggris dari James II.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

8

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Berikut ini yang bukan pengaruh perkembangan kolonialisme dan imperialisme di kawasan Asia Afrika adalah...

60

4.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

info@ruangguru.com

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia