Peranan tugu peringatan adalah untuk peringatan bagi generasi yang akan datang bahwa di tugu tersebut terdapat arwah nenek moyang yang harus disembah atau dihormati. Selain itu, tugu juga digunakan sebagai tanda peringatan untuk orang yang telah meninggal.
Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan berikut:
Kehidupan masyarakat masa berburu dan mengumpulkan makanan sangat sederhana dan hanya bergantung pada apa yang disediakan oleh alam. Di masa ini, manusia purba tinggal di alam terbuka secara berkelompok, tinggal di gua-gua atau membuat tempat tinggal di atas pohon besar. Manusia yang tinggal di gua dikenal sebagai cavemen (orang gua). Sistem kepercayaan manusia diperkirakan bermula pada masa ini. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya lukisan-lukisan pada dinding gua, salah satunya di Sulawesi Selatan.
Pada masa ini, mereka sudah mulai percaya bahwasannya ada kehidupan baru setelah kematian. Oleh karena itu, masyarakat mengadakan upacara-upacara untuk menyenangkan hati roh nenek moyang yang telah meninggal. Pemujaan terhadap roh nenek moyang dilakukan melalui upacara penguburan, terutama jika mereka yang dianggap sebagai orang terkemuka oleh masyarakat.
Pada upacara penguburan, jasad dibekali berbagai macam benda, seperti perhiasan, gerabah, dan benda yang dimiliki semasa hidupnya. Benda-benda tersebut kemudian dikubur dalam satu tempat yang sama. Tujuannya agar perjalanan jasad ke kehidupan selanjutnya akan terjamin sebaik-baiknya. Penempatan penguburan jasad dan batu-batu besar tersebut berupa dolmen, sarkofagus, kubur batu, menhir, dan kubur peti batu yang digunakan untuk sarana penyembahan.
Menhir (tugu batu) merupakan tugu peringatan bagi generasi yang akan datang behwa di tugu tersebut terdapat arwah nenek moyang yang harus disembah atau memberikan sejenis penghormatan terhadap roh-roh nenek moyang dan sebagai tanda peringatan untuk orang yang telah meninggal.