Iklan

Pertanyaan

Jelaskan pada tabel berikut ini mengenai teori lokasi sebagai dasar perlunya pembangunan wilayah!

Jelaskan pada tabel berikut ini mengenai teori lokasi sebagai dasar perlunya pembangunan wilayah!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

22

:

19

:

54

Klaim

Iklan

A. Kusuma

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Berikut teori lokasi sebagai dasar perlunya pembangunan wilayah : Teori lokasi pertanian dikemukakan oleh Von Thunen dimana teori ini menitikberatkan pada dua hal utama tentang pola keruangan pertanian yaitu jarak lokasi pertanian ke pasar dan sifat produk pertanian (keawetan, harga, beban angkut) . Teori ini menyatakan bahwa nilai harga sewa lahan pertanian tergantung tata guna lahannya. Lahan yang berada di dekat pusat kota akan lebih mahal di bandingkan lahan yang jauh dari pusat kota karena jarak yang makin jauh dari pusat kota/kegiatan, akan meningkatkan biaya transportasi. Model Teori Lokasi Pertanian Von Thunen membandingkan hubungan antara biaya produksi, harga pasar dan biaya transportasi. Teori ini cukup relevan digunakan sebagai dasar dalam pengembangan dan pembangunan wilayah perbatasan, khususnya melalui pengembangan transportasi karena karakteristik wilayah perbatasan biasanya memiliki jarak paling jauh dari pusat kota dan berperan sebagai wilayah penyedia bahan baku. Teori lokasi industri dikemukakan oleh Alfred Weber, dimana teori ini untuk menentukan suatu lokasi industri dengan mempertimbangkan risiko biaya atau ongkos yang paling minimum . Asumsi yang dipertimbangkan teori ini adalah wilayah yang memiliki topografi, iklim dan penduduknya relatif homogen, sumber daya atau bahan mentah yang dibutuhkan cukup memadai, upah tenaga kerja didasarkan pada ketentuan tertentu seperti Upah Minimum Regional (UMR), hanya ada satu jenis alat transportasi, biaya angkut ditentukan berdasarkan beban dan jarak angkut, terdapat persaingan antarkegiatan industri dan manusia yang ada di daerah tersebut masih berpikir rasional. Kemudian Weber menggunakan tiga faktor (variabel penentu) dalam analisis teorinya, yaitu titik material, titik konsumsi, dan titik tenaga kerja. Ketiga titik (faktor) ini diukur dengan ekuivalensi ongkos transport. Teori tempat sentral dikemukakan oleh Walter Christaller, teori ini didasarkan pada konsep range (jangkauan) yaitu jarak tempuh yang diperlukan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan masyarakat, dan threeshold (ambang) yaitu jumlah minimal anggota masyarakat yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan suplai barang . Menurut teori ini, tempat yang sentral secara hierarki dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu Tempat sentral yang berhierarki 3 (K = 3) , merupakan pusat pelayanan berupa pasar yang senantiasa menyediakan barang-barang bagi daerah sekitarnya, atau disebut juga kasus pasar optimal. Tempat sentral yang berhierarki 4 (K = 4) , merupakan situasi lalu lintas yang optimum. Artinya, daerah tersebut dan daerah sekitarnya yang terpengaruh tempat sentral itu senantiasa memberikan kemungkinan jalur lalu lintas yang paling efisien. Tempat sentral yang berhierarki 7 (K = 7) , merupakan situasi administratif yang optimum. Artinya, tempat sentral ini mempengaruhi seluruh bagian wilayah-wilayah tetangganya. Untuk menerapkan teori ini, diperlukan beberapa syarat yaitu topografi atau keadaan bentuk permukaan bumi dari suatu wilayah relatif seragam sehingga tidak ada bagian yang mendapat pengaruh lereng atau pengaruh alam lain dalam hubungannya dengan jalur angkutan dan kehidupan atau tingkat ekonomi penduduk relatif homogen dan tidak memungkinkan adanya produksi primer yang menghasilkan padi-padian, kayu, dan batubara. Teori kerucut permintaan dikemukakan oleh August Losch, dimana di dalam teori ini lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya . Jik semakin jauh dari tempat penjual, konsumen makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal. Losch cenderung menyarankan agar lokasi produksi berada di pasar atau di dekat pasar dan memandang bahwa suatu permukaan lahan yang datar dan homogen, jika diubah oleh pusat (industri) maka volume penjualan akan membentuk kerucut. Artinya, semakin jauh dari pusat industri, maka volume penjualan barang akan semakin berkurang, karena harga akan semakin tinggi sebagai akibat dari naiknya ongkos transportasi yang dibutuhkan.

Berikut teori lokasi sebagai dasar perlunya pembangunan wilayah :

  1. Teori lokasi pertanian dikemukakan oleh Von Thunen dimana teori ini menitikberatkan pada dua hal utama tentang pola keruangan pertanian yaitu jarak lokasi pertanian ke pasar dan sifat produk pertanian (keawetan, harga, beban angkut). Teori ini menyatakan bahwa nilai harga sewa lahan pertanian tergantung tata guna lahannya. Lahan yang berada di dekat pusat kota akan lebih mahal di bandingkan lahan yang jauh dari pusat kota karena jarak yang makin jauh dari pusat kota/kegiatan, akan meningkatkan biaya transportasi. Model Teori Lokasi Pertanian Von Thunen membandingkan hubungan antara biaya produksi, harga pasar dan biaya transportasi. Teori ini cukup relevan digunakan sebagai dasar dalam pengembangan dan pembangunan wilayah perbatasan, khususnya melalui pengembangan transportasi karena karakteristik wilayah perbatasan biasanya memiliki jarak paling jauh dari pusat kota dan berperan sebagai wilayah penyedia bahan baku.
  2. Teori lokasi industri dikemukakan oleh Alfred Weber, dimana teori ini untuk menentukan suatu lokasi industri dengan mempertimbangkan risiko biaya atau ongkos yang paling minimum. Asumsi yang dipertimbangkan teori ini adalah wilayah yang memiliki topografi, iklim dan penduduknya relatif homogen, sumber daya atau bahan mentah yang dibutuhkan cukup memadai, upah tenaga kerja didasarkan pada ketentuan tertentu seperti Upah Minimum Regional (UMR), hanya ada satu jenis alat transportasi, biaya angkut ditentukan berdasarkan beban dan jarak angkut, terdapat persaingan antarkegiatan industri dan manusia yang ada di daerah tersebut masih berpikir rasional. Kemudian Weber menggunakan tiga faktor (variabel penentu) dalam analisis teorinya, yaitu titik material, titik konsumsi, dan titik tenaga kerja. Ketiga titik (faktor) ini diukur dengan ekuivalensi ongkos transport.
  3. Teori tempat sentral dikemukakan oleh Walter Christaller, teori ini didasarkan pada konsep range (jangkauan) yaitu  jarak tempuh yang diperlukan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan masyarakat, dan threeshold (ambang) yaitu jumlah minimal anggota masyarakat yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan suplai barang. Menurut teori ini, tempat yang sentral secara hierarki dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu Tempat sentral yang berhierarki 3 (K = 3), merupakan pusat pelayanan berupa pasar yang senantiasa menyediakan barang-barang bagi daerah sekitarnya, atau disebut juga kasus pasar optimal. Tempat sentral yang berhierarki 4 (K = 4), merupakan situasi lalu lintas yang optimum. Artinya, daerah tersebut dan daerah sekitarnya yang terpengaruh tempat sentral itu senantiasa memberikan kemungkinan jalur lalu lintas yang paling efisien. Tempat sentral yang berhierarki 7 (K = 7), merupakan situasi administratif yang optimum. Artinya, tempat sentral ini mempengaruhi seluruh bagian wilayah-wilayah tetangganya. Untuk menerapkan teori ini, diperlukan beberapa syarat yaitu topografi atau keadaan bentuk permukaan bumi dari suatu wilayah relatif seragam sehingga tidak ada bagian yang mendapat pengaruh lereng atau pengaruh alam lain dalam hubungannya dengan jalur angkutan dan kehidupan atau tingkat ekonomi penduduk relatif homogen dan tidak memungkinkan adanya produksi primer yang menghasilkan padi-padian, kayu, dan batubara.
  4. Teori kerucut permintaan dikemukakan oleh August Losch, dimana di dalam teori ini lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Jik semakin jauh dari tempat penjual, konsumen makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal. Losch cenderung menyarankan agar lokasi produksi berada di pasar atau di dekat pasar dan memandang bahwa suatu permukaan lahan yang datar dan homogen, jika diubah oleh pusat (industri) maka volume penjualan akan membentuk kerucut. Artinya, semakin jauh dari pusat industri, maka volume penjualan barang akan semakin berkurang, karena harga akan semakin tinggi sebagai akibat dari naiknya ongkos transportasi yang dibutuhkan.space

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

58

Iklan

Pertanyaan serupa

Dalam Teori Tempat Sentral yang dikemukakan Christaller dikenal istilah konsep threshold . Arti dari threshold adalah ....

786

4.7

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia