Unsur transisi adalah unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada subkulit d. Berdasarkan prinsip Aufbau, unsur transisi dijumpai mulai periode 4, yaitu Scandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V), krom (Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), tembaga (Cu) dan seng (Zn).
Unsur-unsur transisi yang terdapat dalam blok d adalah unsur-unsur yang memiliki subkulit d yang belum terisi penuh. Akibatnya, unsur-unsur transisi memiliki sifat yang khas, yaitu: setiap unsur transisi memiliki beberapa bilangan oksidasi, kecuali unsur golongan IIB dan IIIB. Misalnya unsur besi, memiliki bilangan oksidasi dari +2 dan +3.
Bilangan oksidasi besi +3 lebih stabil daripada bilangan oksidasi +2. Hal ini berkaitan dengan kestabilan elektron pada sub kulit d. Pada ion Fe3+ membentuk orbital subkulit d setengah penuh (terdapat 5 elektron tidak berpasangan).
( stabil karena sub kulit d 1/2 penuh)
Maka, ion yang lebih stabil adalah Fe3+.