Penduduk di kota-kota dipaksa untuk meninggalkan kota yang mengakibatkan eksodus paksa besar-besaran. Selanjutnya, semua hak politik dan sipil dihapus. Anak-anak diambil dari orang tua mereka dan ditempatkan di kamp-kamp kerja paksa yang jauh. Pabrik, sekolah, universitas, dan rumah sakit ditutup. Pengacara, dokter, guru, insinyur, ilmuwan, dan orang-orang profesional di bidang apa pun, termasuk tentara, dibunuh bersama dengan keluarga besar mereka. Agama dilarang, semua biksu Buddha yang terkemuka tewas dan hampir semua kuil hancur. Musik dan radio juga dilarang. Satu slogan terkenal Khmer Merah berbunyi, "
To spare you is not profit, to destroy you is no loss" (Menyelamatkan Anda tidak ada untungnya, menghancurkan Anda tidak ada ruginya). Orang-orang yang lolos dari pembunuhan menjadi buruh yang tidak dibayar. Mereka bekerja berdasarkan jatah makanan minimum dengan jam kerja yang tidak terbatas. Mereka tidur dan makan di tempat yang sengaja dipilih sejauh mungkin dari tempat lama mereka. Hubungan personal dilarang, begitu pula ekspresi kasih sayang. Mereka jatuh sakit tidak mendapat perawatan dan pengobatan dan dibiarkan mati.

Jadi, makna dari slogan Khmer Merah adalah mereka dapat mengeksekusi siapapun yang tidak mengikuti aturan yang berlaku. Tidak peduli kepada siapapun, apabila melanggar akan langsung dieksekusi.