Iklan
Iklan
Pertanyaan
Bacalah teks anekdot berikut!
Pikun Membawa Bencana
Andi, Anda, dan Ando merupakan tiga anggota dewan yang bukan merupakan saudara kandung, apalagi saudara kembar. Kesamaan mereka hanya sedang tersandung kasus korupsi. Untuk sedikit menenangkan diri, mereka berbincang dengan hikmat di salah satu restoran mewah di Jakarta.
Terlihat penyesalan dari raut wajah ketiganya, tapi apa daya, mereka telah melanggar hukum di negara ini. Andi yang memiliki perut agak buncit berbicara dengan nada lesu, "Bagaimana ini nasib saya? Saya menyesali segala perbuatan yang telah saya lakukan. Rasanya saya ingin mengembalikan uang yang telah saya ambil. Namun, apa daya, uang tersebut telah habis untuk belanja istri saya di luar negeri." Anda pun berkeluh kesah tentang nasibnya yang serupa sambil menopang dagunya dengan kedua telapak tangan. Anda begitu menyesal.
Mendengar kedua temannya sedang menyesali perbuatannya, Ando yang memiliki penyakit pikun sedang asyik memainkan ponselnya dan dengan santai ia menanggapi percakapan Andi dan Anda,"Saya mah orangnya optimis. Menurut saya yang telah lebih berpengalaman dari kalian, tidak mungkinlah kita ditangkap polisi."
"Kenapa kamu berkata seperti itu?" tanya Andi yang sedikit bingung.
"Saya kan sudah berdoa," jawab Ando tenang. "Saya tidak akan korupsi lagi. Kalau saya korupsi, silakan langsung kirim Pak Polisi untuk menangkap saya," ucap Ando yang masih sibuk dengan ponselnya. Kedua temannya hanya bisa geleng-geleng kepala. Merasa sudah cukup lama meninggalkan kantor, Andi mengajak Anda dan Ando kembali. Andi dan Anda segera berdiri dari kursi, tetapi Ando tidak beranjak dari tempat. "Kalian dulu saja, aku sibuk," sahut Ando. Tak lupa, Andi mengingatkan temannya yang sedang sibuk sendiri itu, "Oh iya, jangan lupa bayar agar doamu itu tidak benar-benar terjadi."
Setelah 45 menit berlalu, Ando yang tinggal sendiri mendapat telepon penting. Karena merasa kurang jelas dengan suara telepon akibat sinyal yang buruk, Ando keluar restoran. Namun, setelah menerima telepon, Ando tidak kembali. Ando langsung menuju ke kantornya.
Di tengah perjalanan, terdengar sirene mobil polisi yang kemudian menghadang laju mobil Ando. Pak Polisi langsung menggelandang Ando ke kantor polisi dengan tuduhan korupsi. Ando pun ditahan. Di balik jeruji besi, Ando baru ingat kalau ia lupa membayar makanan dan minuman yang telah dipesannya di restoran.
Jelaskan letak kelucuan dan kritik pada teks anekdot tersebut.
Iklan
A. Pusporini
Master Teacher
15
0.0 (0 rating)
Iklan
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia