Keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam diawali dengan agresi militer yang dilancarkan oleh Viet Cong kepada Vietnam Selatan.
Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut:
Pada 20 Juli 1954, perjanjian Jenewa yang pada dasarnya berisi tentang pembagian Vietnam menjadi wilayah utara dan selatan disahkan. Dengan Perjanjian Jenewa, wilayah Vietnam dibagi menjadi dua, yakni utara (komunis) dengan campur tangan Rusia dan RRC serta selatan (nonkomunis) dengan campur tangan Amerika Serikat. Persetujuan Jenewa juga memerintahkan dilaksanakannya pemilihan umum sebelum Juli 1956 untuk menyatukan utara dan selatan dalam sebuah pemerintahan.
Setelah pendeklarasian kemerdekaan oleh Ho Chi Minh, Amerika Serikat merasa khawatir dengan semakin menyebarnya paham komunisme. Dalam usahanya mengalahkan Ho Chi Minh, Amerika Serikat melalui badan intelejennya, yaitu CIA, menunjuk Ngo Dhin Diem untuk memimpin Vietnam Selatan. Aksi pertama Diem sebagai presiden adalah mengembalikan tanah petani pemberian Viet Minh (Komunis Vietnam) kepada tuan-tuan tanah dan memaksa para petani meninggalkan rumah-rumah mereka serta memindahkan mereka ke pemukiman yang diawasi ketat demi membendung dan menahan aktivitas kaum Komunis.
Peristiwa tersebut membuat petani-petani kecil menderita dan kecewa kepada Diem. Benih-benih kekecewaan inilah dimanfaatkan gerilyawan komunis· Vietnam Utara untuk menghimpun aliansi militer di Vietnam Selatan dengan memicu terbentuknya National Liberatitation Front (NLF) atau Front Pembebasan Nasional atau Viet Cong. Perlawanan terhadap pemerintahan Ngo Dinh Diem semakin kuat dan terbuka. Vietnam Utara melancarkan operasi militer khusus di Vetnam Selatan. Dengan dilancarkannya operasi militer khusus di Vietnam Selatan, Amerika Serikat tentu saja tidak tinggal diam dan memperkuat pertahanan di Vietnam Selatan yang anti-komunis.