Iklan

Pertanyaan

Jelaskan kesimpulan dari pidato Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945...

Jelaskan kesimpulan dari pidato Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945...

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

22

:

51

:

07

Klaim

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Pembahasan
lock

Bung Karno mengatakan beberapa hal yang penting, bahwa sebuah kemerdekaan akan benar-benar tercapai apabila di dalam diri setiap individu hatinya sudah merdeka. Sebuah bangsa berada pada lingkungan geo-politik tertentu (berasal dari ujung Sumatra hingga Irian), apabila hanya didasarkan pada kesamaan nasib dan kehendak bersatu, maka yang terjadi hanya persatuan di dalam suku bangsa, seperti suku Minangkabau, suku Pasundan, dll. Berpijak pada gambaran diatas,maka Pancasila (Panca=lima, Sila=dasar)yang dikemukakan oleh Bung Karno adalah sebagai berikut. Kebangsaan, tetapi bukan kebangsaan yang chauvinisme (sangat mengagung-agungkan bangsanya sendiri dan merendahkan bangsa lain). Internasionalisme (peri kemanusiaan). Bung Karno berpendapat tidak ada Internasionalisme yang tidak berakar pada nasionalisme. Mufakat (demokrasi) yakni sebuah keputusan bersama harus dibahas di badan perwakilan rakyat, karena disanalah tempat dimana tuntutan-tuntutan dikemukakan. Kesejahteraan sosial yang mengacu pada demokrasi politik dan demokrasi ekonomi. Bertaqwa terhadap Tuhan YME. Bung Karno mengatakan apabila lima sila ini dirasa berat dan kurang sesuai dihati, maka dapat diperas menjadi Trisila, yakni. Sosio-Nasionalisme, berasal dari perasan sila 1 dan 2, yakni Kebangsaan dan Internasionalisme (Peri Kemanusiaan). Kita harus selesai dahulu dengan urusan kebangsaan Indonesia. Bangsa Indonesia haruslah berdiri tegak dan bersatu dalam sebuah geo-politik. Sosio-demokrasi hanya dapat dikembangkan diatas Sosio-Nasionalisme. Sosio-Demokrasi, berasal dari perasan sila 3 dan 4, yakni Mufakat (Demokrasi) dan Kesejahteraan Sosial. Kesatuan dari mufakat dan kesejahteraan sosial diperas menjadi Sosio-demokrasi. Sebuah kesejahteraan sosial hendaknya dibangun atas dasar mufakat (tidak mungkin ada mufakat tanpa ada musyawarah). Ketuhanan. Bung Karno kembali mengemukakan bahwa apabila Trisila tidak begitu pas dihati, maka dapat diperas kembali menjadi Ekasila, yakni: Gotong Royong. Didalam gotong royong tersebut ada interaksi antara suku bangsa dan kuatnya prinsip-prinsip kepentingan umum dibandingkan dengan kepentingan golongan yang keluar dari proses musyawarah mufakat. Dengan demikian, ringkasan pidato Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 adalah pemikirannya terkait dasar negara yang dimuat dalam Pancasila ( kebangsaan, internasionalisme (peri kemanusiaan), mufakat (demokrasi), kesejahteraan sosial, dan bertaqwa terhadap Tuhan YME); Trisila (Sosio-Nasionalisme, Sosio-Demokrasi, dan Ketuhanan); dan Ekasila (gotong royong).

Bung Karno mengatakan beberapa hal yang penting, bahwa sebuah kemerdekaan akan benar-benar tercapai apabila di dalam diri setiap individu hatinya sudah merdeka. Sebuah bangsa berada pada lingkungan geo-politik tertentu (berasal dari ujung Sumatra hingga Irian), apabila hanya didasarkan pada kesamaan nasib dan kehendak bersatu, maka yang terjadi hanya persatuan di dalam suku bangsa, seperti suku Minangkabau, suku Pasundan, dll.
Berpijak pada gambaran diatas, maka Pancasila (Panca=lima, Sila=dasar) yang dikemukakan oleh Bung Karno adalah sebagai berikut.

  1. Kebangsaan, tetapi bukan kebangsaan yang chauvinisme (sangat mengagung-agungkan bangsanya sendiri dan merendahkan bangsa lain).
  2. Internasionalisme (peri kemanusiaan). Bung Karno berpendapat tidak ada Internasionalisme yang tidak berakar pada nasionalisme.
  3. Mufakat (demokrasi) yakni sebuah keputusan bersama harus dibahas di badan perwakilan rakyat, karena disanalah tempat dimana tuntutan-tuntutan dikemukakan.
  4. Kesejahteraan sosial yang mengacu pada demokrasi politik dan demokrasi ekonomi.
  5. Bertaqwa terhadap Tuhan YME.

Bung Karno mengatakan apabila lima sila ini dirasa berat dan kurang sesuai dihati, maka dapat diperas menjadi Trisila, yakni.

  1. Sosio-Nasionalisme, berasal dari perasan sila 1 dan 2, yakni Kebangsaan dan Internasionalisme (Peri Kemanusiaan). Kita harus selesai dahulu dengan urusan kebangsaan Indonesia. Bangsa Indonesia haruslah berdiri tegak dan bersatu dalam sebuah geo-politik. Sosio-demokrasi hanya dapat dikembangkan diatas Sosio-Nasionalisme.
  2. Sosio-Demokrasi, berasal dari perasan sila 3 dan 4, yakni Mufakat (Demokrasi) dan Kesejahteraan Sosial. Kesatuan dari mufakat dan kesejahteraan sosial diperas menjadi Sosio-demokrasi. Sebuah kesejahteraan sosial hendaknya dibangun atas dasar mufakat (tidak mungkin ada mufakat tanpa ada musyawarah).
  3. Ketuhanan.

Bung Karno kembali mengemukakan bahwa apabila Trisila tidak begitu pas dihati, maka dapat diperas kembali menjadi Ekasila, yakni: Gotong Royong. Didalam gotong royong tersebut ada interaksi antara suku bangsa dan kuatnya prinsip-prinsip kepentingan umum dibandingkan dengan kepentingan golongan yang keluar dari proses musyawarah mufakat.

Dengan demikian, ringkasan pidato Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 adalah pemikirannya terkait dasar negara yang dimuat dalam Pancasila (kebangsaan, internasionalisme (peri kemanusiaan), mufakat (demokrasi), kesejahteraan sosial, dan bertaqwa terhadap Tuhan YME); Trisila (Sosio-Nasionalisme, Sosio-Demokrasi, dan Ketuhanan); dan Ekasila (gotong royong).
 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

29

Shizuku

Makasih ❤️

Egi Egi

Pembahasan lengkap banget Ini yang aku cari! Mudah dimengerti Bantu banget Makasih ❤️

Nabil Ibrahim

Makasih ❤️ Bantu banget Pembahasan lengkap banget Mudah dimengerti Ini yang aku cari!

rehan raka

Jawaban tidak sesuai

Iklan

Pertanyaan serupa

Tokoh yang menyampaikan usulan dasar negara pada sidang BPUPKI 31 Mei 1945 adalah ....

11

4.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia