Iklan

Pertanyaan

Jelaskan kepercayaan/religi yang berkembang pada masa praaksara!

Jelaskan kepercayaan/religi yang berkembang pada masa praaksara!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

09

:

20

:

33

Klaim

Iklan

C. Sianturi

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

kepercayaan/religi yang berkembang pada masa Pra-Sejarah ada 3 yakni animisme: kepercayaan terhadap roh nenek moyang, dinamisme: kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang memiliki kekuatan supranatural dan totemisme: kepercayaan terhadap hewan dan tumbuhan yang memiliki kekuatan supranatural.

kepercayaan/religi yang berkembang pada masa Pra-Sejarah ada 3 yakni animisme: kepercayaan terhadap roh nenek moyang, dinamisme: kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang memiliki kekuatan supranatural dan totemisme: kepercayaan terhadap hewan dan tumbuhan yang memiliki kekuatan supranatural.

Pembahasan

Pembahasan
lock

Manusia purba mulai mengenal sistem kepercayaan pada zaman Neolithikum (Batu Baru). Kita dapat menelusuri konsep dan karakteristik sistem kepercayaan manusia purba dari artefak zaman Neolithikum. Pada zaman Neolithikum berkembang kebudayaan Megalithikum yang erat kaitannya dengan eksistensi sistem kepercayaan manusia purba. Kebudayaan Megalithikum merupakan suatu tradisi dan kebudayaan manusia purba yang menghasilkan batu-batu besar untuk keperluan religius. Hasil Kebudayaan Megalithikum seperti menhir, dolmen, arca, waruga, sarkofagus dan punden berundak dapat memberikan penjelasan kepada kita tentang sistem kepercayaan manusia purba.Sistem Kepercayaan manusia purba pada masa pra-aksara bisa dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu Animismeadalah sistem kepercayaan yang memuja makhluk halus dan roh nenek moyang. Karakteristik manusia purba yang menganut paham ini adalah mereka yang selalu memohon perlindungan dan permintaan sesuatu kepada roh nenek moyang seperti kesehatan, kesuburan, keselamatan, dan lainnya. Dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang dianggap memiliki kekuatan supranatural seperti pohon besar dan batu besar. Unsur dinamisme manusia purba lahir dari ketergantungan manusia terhadap kekuatan lain yang berada di luar dirinya. Manusia purba pada masa pra-aksara memiliki banyak keterbatasan sehingga mereka membutuhkan pertolongan dari benda-benda yang dianggap mampu memberi keselamatan. Totemisme merupakan sistem kepercayaan yang menganggap bahwa hewan atau tumbuhan tertentu memiliki kekuatan supranatural untuk memberikan keselamatan atau malapetaka kepada penganutnya. Manusia purba yang menganut kepercayaan Totemisme cenderung mengeramatkan hewan atau tumbuhan tertentu, sehingga mereka tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi hewan dan tumbuhan tersebut. Dengan demikian, kepercayaan/religi yang berkembang pada masa Pra-Sejarah ada 3 yakni animisme: kepercayaan terhadap roh nenek moyang, dinamisme: kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang memiliki kekuatan supranatural dan totemisme: kepercayaan terhadap hewan dan tumbuhan yang memiliki kekuatan supranatural.

Manusia purba mulai mengenal sistem kepercayaan pada zaman Neolithikum (Batu Baru). Kita dapat menelusuri konsep dan karakteristik sistem kepercayaan manusia purba dari artefak zaman Neolithikum. Pada zaman Neolithikum berkembang kebudayaan Megalithikum yang erat kaitannya dengan eksistensi sistem kepercayaan manusia purba. Kebudayaan Megalithikum merupakan suatu tradisi dan kebudayaan manusia purba yang menghasilkan batu-batu besar untuk keperluan religius. Hasil Kebudayaan Megalithikum seperti menhir, dolmen, arca, waruga, sarkofagus dan punden berundak dapat memberikan penjelasan kepada kita tentang sistem kepercayaan manusia purba. Sistem Kepercayaan manusia purba pada masa pra-aksara bisa dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu

  1. Animisme adalah sistem kepercayaan yang memuja makhluk halus dan roh nenek moyang. Karakteristik manusia purba yang menganut paham ini adalah mereka yang selalu memohon perlindungan dan permintaan sesuatu kepada roh nenek moyang seperti kesehatan, kesuburan, keselamatan, dan lainnya.
  2. Dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang dianggap memiliki kekuatan supranatural seperti pohon besar dan batu besar. Unsur dinamisme manusia purba lahir dari ketergantungan manusia terhadap kekuatan lain yang berada di luar dirinya. Manusia purba pada masa pra-aksara memiliki banyak keterbatasan sehingga mereka membutuhkan pertolongan dari benda-benda yang dianggap mampu memberi keselamatan.
  3. Totemisme merupakan sistem kepercayaan yang menganggap bahwa hewan atau tumbuhan tertentu memiliki kekuatan supranatural untuk memberikan keselamatan atau malapetaka kepada penganutnya. Manusia purba yang menganut kepercayaan Totemisme cenderung mengeramatkan hewan atau tumbuhan tertentu, sehingga mereka tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi hewan dan tumbuhan tersebut.

Dengan demikian, kepercayaan/religi yang berkembang pada masa Pra-Sejarah ada 3 yakni animisme: kepercayaan terhadap roh nenek moyang, dinamisme: kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang memiliki kekuatan supranatural dan totemisme: kepercayaan terhadap hewan dan tumbuhan yang memiliki kekuatan supranatural.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Iklan

Pertanyaan serupa

Kepercayaan masyarakat praaksara berupa pemujaan terhadaproh nenek moyang dinamakan....

86

4.2

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia