Contoh fenomena seleksi alam yang dapat dipakai adalah ngengat Biston betularia.
Ngengat tersebut terdapat dalam dua bentuk, yaitu ngengat berwarna gelap dan ngengat berwarna terang. Sebelum Revolusi lndustri (1850), ngengat berwarna terang mendominasi hampir seluruh wilayah lnggris, sedangkan ngengat berwarna gelap jarang terlihat.
Namun, pada tahun 1895 terjadi peningkatan jumlah ngengat berwarna gelap hingga mencapai 98% dari seluruh populasi ngengat. Hal itu disebabkan selama Revolusi lndustri, asap hitam dari tungku pembakaran batu bara telah membunuh lumut kerak pada batang-batang pohon dan menghitamkannya.
Ketika ngengat hinggap di batang-batang pohon tersebut, ngengat berwarna gelap sulit terlihat oleh burung pemangsa dibandingkan ngengat berwarna terang. Sebagai akibatnya, ngengat berwarna gelap dapat hidup lebih lama untuk bereproduksi. Oleh karena itu, dikatakan ngengat berwarna gelap lebih adaptif (lebih dapat menyesuaikan diri) terhadap lingkungan daripada ngengat berwarna terang.
Dalam kasus ini, yang berperan sebagai tekanan lingkungan yang menyeleksi (tekanan seleksi) adalah pemangsaan oleh burung predator dan ngengat berwarna terang dikatakan terkena seleksi alam.