Iklan

Iklan

Pertanyaan

Jelaskan ciri-ciri kehidupan manusia serta kebudayaan yang menjadi ciri khas dari zaman mesolithikum ...

Jelaskan ciri-ciri kehidupan manusia serta kebudayaan yang menjadi ciri khas dari zaman mesolithikum ...space space 

Iklan

I. Uga

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

ciri-ciri kehidupan manusia serta kebudayaan dari zaman mesolithikum adalah manusia purba pada zaman mesolitikum sudah tidak nomaden atau menetap di gua, melakukan food gathering, dan alat-alat yang dihasilkan merupakan alat-alat dari batu kasar.Beberapa peninggalan pada masa ini seperti kapak batu ( pebble ), alat-alat tulang, flake ( serpihan ), kjokenmoddinger , lesung, gerabah, dan periuk.

ciri-ciri kehidupan manusia serta kebudayaan dari zaman mesolithikum adalah manusia purba pada zaman mesolitikum sudah tidak nomaden atau menetap di gua, melakukan food gathering, dan alat-alat yang dihasilkan merupakan alat-alat dari batu kasar. Beberapa peninggalan pada masa ini seperti kapak batu (pebble), alat-alat tulang, flake (serpihan), kjokenmoddinger, lesung, gerabah, dan periuk.

Iklan

Pembahasan

Mesolitikum adalah sebuah zaman batu muda yang berlangsung sekitar 10.000tahunyang lalu. Ciri-ciri kehidupan zaman mesolitikum adalah sebagai berikut. Manusia purba pada zaman mesolitikum sudah tidak nomaden atau menetap di gua. Manusia purba zaman mesolitikum mengumpulkan makanan dengan cara food gathering atau mengumpulkan makanan. Alat alat yang dihasilkan zaman mesolitikum merupakan alat alat dari batu kasar. Manusia purba zaman mesolitikum sudah bisa membuat kerajinan berupa gerabah. Manusia pendukung zaman mesolitikum ialah Sakai, Atca, Aborigin, dan Semang. Peninggalan kebudayaan berupa kapak batu ( pebble ), alat-alat tulang, flake ( serpihan ), kjokenmoddinger , lesung, gerabah, dan periuk. Kebudayaan yang menjadi ciri khas dari zaman mesolithikum antara lain adalah sebagai berikut. Abris sous roche merupakan sebuah gua seperti ceruk batu karang. Tempat inilah yang biasanya digunakan untuk tempat tinggal manusia zaman mesolitikum, penelitian tentang abris sous roche dilakukan oleh van Stein Callenfeis. Daerah dimana abris sous roche ini ditemukan antara lain di Goa Lawu, Ponorogo, Lamancong (di Sulawesi Selatan), Timor, dan Rote. Di tempat ditemukannya abris sous roche, juga ditemukan beberapa peninggalan seperti kapak pendek, kapak sumatera, dan alat-alat yang terbuat dari tulang. Kjokkenmodinger. Penelitian mengenai kjokkenmodinger dilakukan oleh van Stein Callenfeis. Pada zaman mesolitikum, manusia mulai bercocok tanam dan membuat makanan secara sederhana. Bentuk kebudayaan kjjokkenmodinger ini ditemukan di sepanjang pantai timur Pulau Sumatera. Kjokkenmodinger yang ditemukan oleh peneliti adalah berupa tumpukan kerang dan bekicot yang mencapai tinggi 7 meter. Di tempat yang sama, peneliti juga menemukan kapak genggam yang diduga merupakan alat untuk memecah kerang. Kapak genggam ini berbeda dengan kapak genggam pada zaman paleolitikum. Kapak genggam ini bagian dalamnya sudah dipertajam sesuai dengan kebutuhannya saat itu. Kebudayaan bacson-hoabinh. Bukti kebudayaan ini ditemukan oleh pada peneliti di dalam gua tempat tinggal manusia zaman itu. Beberapa gua tersebut berada di Sumatera Timur, Malaka, Indo-China, dan Siam. Kebudayaan ini berupa alat-alat yang terbuat dari batu kali. Selain itu, kebudayaan bacson-hoabinh juga meliputi penguburan orang meninggal di gua dan bukit kerang. Pada zaman itu, jenazah diberi cat merah yang bertujuan untuk mengembalikan hayat mereka kepada kaum mereka yang masih hidup. Khusus untuk kebudayaan ini ditemukan di sekitar Medan hingga Aceh. Para peneliti membagi kebudayaan bacson-hoabinh ini ke dalam dua jenis yaitu kebudayaan pebble dan kebudayaan flakes . Kebudayaan pebble merupakan jenis kebudayaan yang berupa alat-alat dari tulang yang masuk ke Indonesia melalui jalur sebelah barat. Sedangkan kebudayaan flakes adalah jenis kebudayaan yang masuk ke Indonesia melalui jalur sebelah timur. Kebudayaan Tulang Sampung. Selain alat-alat yang terbuat dari batu, ada juga alat-alat yang digunakan manusia zaman mesolitikum yang terbuat dari tulang. Bukti kebudayaan tulang sampung ini ditemukan di Gua Lawa (Sampung, Ponorogo). Peneliti menamakan kebudayaan ini sebagai kebudayaan tulang sampung karena sebagian besar bukti kebudayaan ini ditemukan di daerah Sampung. Penelitian mengenai kebudayaan tulang sampung ini juga dilakukan oleh van Stein Callenfeis. Dengan demikian, ciri-ciri kehidupan manusia serta kebudayaan dari zaman mesolithikum adalah manusia purba pada zaman mesolitikum sudah tidak nomaden atau menetap di gua, melakukan food gathering, dan alat-alat yang dihasilkan merupakan alat-alat dari batu kasar.Beberapa peninggalan pada masa ini seperti kapak batu ( pebble ), alat-alat tulang, flake ( serpihan ), kjokenmoddinger , lesung, gerabah, dan periuk.

Mesolitikum adalah sebuah zaman batu muda yang berlangsung sekitar 10.000 tahun yang lalu. Ciri-ciri kehidupan zaman mesolitikum adalah sebagai berikut.

  1. Manusia purba pada zaman mesolitikum sudah tidak nomaden atau menetap di gua.
  2. Manusia purba zaman mesolitikum mengumpulkan makanan dengan cara food gathering atau mengumpulkan makanan.
  3. Alat alat yang dihasilkan zaman mesolitikum merupakan alat alat dari batu kasar.
  4. Manusia purba zaman mesolitikum sudah bisa membuat kerajinan berupa gerabah.
  5. Manusia pendukung zaman mesolitikum ialah Sakai, Atca, Aborigin, dan Semang.
  6. Peninggalan kebudayaan berupa kapak batu (pebble), alat-alat tulang, flake (serpihan), kjokenmoddinger, lesung, gerabah, dan periuk.

Kebudayaan yang menjadi ciri khas dari zaman mesolithikum antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Abris sous roche merupakan sebuah gua seperti ceruk batu karang. Tempat inilah yang biasanya digunakan untuk tempat tinggal manusia zaman mesolitikum, penelitian tentang abris sous roche dilakukan oleh van Stein Callenfeis. Daerah dimana abris sous roche ini ditemukan antara lain di Goa Lawu, Ponorogo, Lamancong (di Sulawesi Selatan), Timor, dan Rote. Di tempat ditemukannya abris sous roche, juga ditemukan beberapa peninggalan seperti kapak pendek, kapak sumatera, dan alat-alat yang terbuat dari tulang.
  2. Kjokkenmodinger. Penelitian mengenai kjokkenmodinger dilakukan oleh van Stein Callenfeis. Pada zaman mesolitikum, manusia mulai bercocok tanam dan membuat makanan secara sederhana. Bentuk kebudayaan kjjokkenmodinger ini ditemukan di sepanjang pantai timur Pulau Sumatera. Kjokkenmodinger yang ditemukan oleh peneliti adalah berupa tumpukan kerang dan bekicot yang mencapai tinggi 7 meter. Di tempat yang sama, peneliti juga menemukan kapak genggam yang diduga merupakan alat untuk memecah kerang. Kapak genggam ini berbeda dengan kapak genggam pada zaman paleolitikum. Kapak genggam ini bagian dalamnya sudah dipertajam sesuai dengan kebutuhannya saat itu.
  3. Kebudayaan bacson-hoabinh. Bukti kebudayaan ini ditemukan oleh pada peneliti di dalam gua tempat tinggal manusia zaman itu. Beberapa gua tersebut berada di Sumatera Timur, Malaka, Indo-China, dan Siam. Kebudayaan ini berupa alat-alat yang terbuat dari batu kali. Selain itu, kebudayaan bacson-hoabinh juga meliputi penguburan orang meninggal di gua dan bukit kerang. Pada zaman itu, jenazah diberi cat merah yang bertujuan untuk mengembalikan hayat mereka kepada kaum mereka yang masih hidup. Khusus untuk kebudayaan ini ditemukan di sekitar Medan hingga Aceh. Para peneliti membagi kebudayaan bacson-hoabinh ini ke dalam dua jenis yaitu kebudayaan pebble dan kebudayaan flakes. Kebudayaan pebble merupakan jenis kebudayaan yang berupa alat-alat dari tulang yang masuk ke Indonesia melalui jalur sebelah barat. Sedangkan kebudayaan flakes adalah jenis kebudayaan yang masuk ke Indonesia melalui jalur sebelah timur.
  4. Kebudayaan Tulang Sampung. Selain alat-alat yang terbuat dari batu, ada juga alat-alat yang digunakan manusia zaman mesolitikum yang terbuat dari tulang. Bukti kebudayaan tulang sampung ini ditemukan di Gua Lawa (Sampung, Ponorogo). Peneliti menamakan kebudayaan ini sebagai kebudayaan tulang sampung karena sebagian besar bukti kebudayaan ini ditemukan di daerah Sampung. Penelitian mengenai kebudayaan tulang sampung ini juga dilakukan oleh van Stein Callenfeis.

Dengan demikian, ciri-ciri kehidupan manusia serta kebudayaan dari zaman mesolithikum adalah manusia purba pada zaman mesolitikum sudah tidak nomaden atau menetap di gua, melakukan food gathering, dan alat-alat yang dihasilkan merupakan alat-alat dari batu kasar. Beberapa peninggalan pada masa ini seperti kapak batu (pebble), alat-alat tulang, flake (serpihan), kjokenmoddinger, lesung, gerabah, dan periuk.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

31

Rafael Fathir Didi Alfarizzy

Mudah dimengerti Ini yang aku cari! Makasih ❤️

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Tuliskan 3 pembagian Zaman Batu beserta alat yang dipergunakan pada zaman tersebut.

2

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia