Iklan

Iklan

Pertanyaan

Jelaskan beserta contohnya bentuk akulturasi pada bidang seni bangunan, bentuk Islamnya dimana, bentuk Hindu-Budhanya dimana dan letak penggabungannya (akulturasinya) dimana !

Jelaskan beserta contohnya bentuk akulturasi pada bidang seni bangunan, bentuk Islamnya dimana, bentuk Hindu-Budhanya dimana dan letak penggabungannya (akulturasinya) dimana !

Iklan

A. Jasmine

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

Jawaban terverifikasi

Jawaban

akulturasi pada bidang seni bangunan antarakebudayaan Hindu-Budha dan Islam, yaitu:

akulturasi pada bidang seni bangunan antara kebudayaan Hindu-Budha dan Islam, yaitu:

Iklan

Pembahasan

Sebelum Islam masuk dan berkembang, Indonesia sudah memiliki corak kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Hindu dan Budha. Dengan masuknya Islam, Indonesia kembali mengalami proses akulturasi (proses bercampurnya dua (lebih) kebudayaan karena percampuran bangsa-bangsa dan saling mempengaruhi), yang melahirkan kebudayaan baru yaitu kebudayaan Islam Indonesia. Masuknya Islam tersebut tidak berarti kebudayaan Hindu dan Budha hilang. Bentuk budaya sebagai hasil dari proses akulturasi tersebut, tidak hanya bersifat kebendaan/material tetapi juga menyangkut perilaku masyarakat Indonesia. Wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada bangunan masjid, makam, dan istana. Beberapa bentuk akulturasi tersebut adalah sebagai berikut. Pada Masjid Agung Menara Kudus di Jawa Tengah, terlihat bahwa masjid yang berbentuk Islamini memiliki kemiripan dengan bangunan candi Hindu-Buddha. Simbol candi pada menara yang menjadi bentuk dari kebudayaan Hindu-Buddha ini tidak dijadikantempat untuk memuja dewa. Bentuk Hindu-Buddha berupa candi tersebut bercampur dengan masjid yang menjadi bangunan induknya. Masjid Agung Demak yang memiliki bentuk bangunan runcing ke atas dengan tiang-tiang penopang yang besar,tinggi, bertingkat-tingkat,serta motif hias bangunannya yang berasal dari kebudayaan Majapahit. Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang berdiri di Nusantara. Kebudayaan ini bercampur dengan bentuk Islam, yaitu masjid sebagai tempat beribadah umat muslim. Makam Sunan Kudus yang memiliki tembok atau gapura. Gapura tersebut ada yang berbentuk kori agung dan ada pula yang berbentuk candi bentar. Gapura candi bentar ini menujukkan bentuk Hindu-Buddha, sedangkan bentuk Islamnya terlihat dari unsur sufistik yang adapada pintu makam. Keduanya bercampur sehingga terlihat akulturasi dari dua agama tersebut. Dengan demikian, akulturasi pada bidang seni bangunan antarakebudayaan Hindu-Budha dan Islam, yaitu: masjid sebagai tempat ibadah bagi kaum muslim memiliki arsitektur yang bercampur dengan kebudayaan Hindu-Buddha seperti adanya menara yang berupa candi danatapbertingkat-tingkat mengikuti atap pada kuil candi Hindu-Buddha, dan makam yang memiliki gapura berbentuk candi bentar dan bercampur dengan unsur sufistik di pintunya sebagaimana terlihat pada makam Sunan Kudus.

Sebelum Islam masuk dan berkembang, Indonesia sudah memiliki corak kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Hindu dan Budha. Dengan masuknya Islam, Indonesia kembali mengalami proses akulturasi (proses bercampurnya dua (lebih) kebudayaan karena percampuran bangsa-bangsa dan saling mempengaruhi), yang melahirkan kebudayaan baru yaitu kebudayaan Islam Indonesia. Masuknya Islam tersebut tidak berarti kebudayaan Hindu dan Budha hilang. Bentuk budaya sebagai hasil dari proses akulturasi tersebut, tidak hanya bersifat kebendaan/material tetapi juga menyangkut perilaku masyarakat Indonesia. Wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada bangunan masjid, makam, dan istana. Beberapa bentuk akulturasi tersebut adalah sebagai berikut.

  • Pada Masjid Agung Menara Kudus di Jawa Tengah, terlihat bahwa masjid yang berbentuk Islam ini memiliki kemiripan dengan bangunan candi Hindu-Buddha. Simbol candi pada menara yang menjadi bentuk dari kebudayaan Hindu-Buddha ini tidak dijadikan tempat untuk memuja dewa. Bentuk Hindu-Buddha berupa candi tersebut bercampur dengan masjid yang menjadi bangunan induknya.
  • Masjid Agung Demak yang memiliki bentuk bangunan runcing ke atas dengan tiang-tiang penopang yang besar, tinggi, bertingkat-tingkat, serta motif hias bangunannya yang berasal dari kebudayaan Majapahit. Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang berdiri di Nusantara. Kebudayaan ini bercampur dengan bentuk Islam, yaitu masjid sebagai tempat beribadah umat muslim.
  • Makam Sunan Kudus yang memiliki tembok atau gapura. Gapura tersebut ada yang berbentuk kori agung dan ada pula yang berbentuk candi bentar. Gapura candi bentar ini menujukkan bentuk Hindu-Buddha, sedangkan bentuk Islamnya terlihat dari unsur sufistik yang ada pada pintu makam. Keduanya bercampur sehingga terlihat akulturasi dari dua agama tersebut.

Dengan demikian, akulturasi pada bidang seni bangunan antara kebudayaan Hindu-Budha dan Islam, yaitu:

  • masjid sebagai tempat ibadah bagi kaum muslim memiliki arsitektur yang bercampur dengan kebudayaan Hindu-Buddha seperti adanya menara yang berupa candi dan atap bertingkat-tingkat mengikuti atap pada kuil candi Hindu-Buddha, dan
  • makam yang memiliki gapura berbentuk candi bentar dan bercampur dengan unsur sufistik di pintunya sebagaimana terlihat pada makam Sunan Kudus.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

360

Moonlight

Mudah dimengerti

jovy ariyasakti

Pembahasan terpotong Pembahasan tidak menjawab soal

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Masjid Agung Banten memperlihatkan akulturasi kebudayaan Islam dengan kebudayaan ...

72

3.6

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

info@ruangguru.com

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia