Iklan

Pertanyaan

Jelaskan bentuk sudut pandang tokoh cerita!

Jelaskan bentuk sudut pandang tokoh cerita!space 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

17

:

14

:

02

Klaim

Iklan

A. Acfreelance

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

sudut pandang terbagi menjadi sudut pandang orang pertama (pelaku utama/pelaku sampingan) dan sudut pandang orang ketiga (pengamat/serba tahu).

sudut pandang terbagi menjadi sudut pandang orang pertama (pelaku utama/pelaku sampingan) dan sudut pandang orang ketiga (pengamat/serba tahu). 

Pembahasan

Sudut pandang adalah cara seorang penulis menempatkan dirinya dalam suatu cerita; apakah berperan sebagai pelaku, ataukah berperan sebagai saksi atas cerita tersebut. Sudut pandang ada berbagai bentuk, yaitu: Sudut Pandang Orang Pertama Sebagai Pelaku Utama Jenis-jenis sudut pandang yang pertama adalah sudut pandang orang pertama sebagai pelaku. Lewat sudut pandang ini, si penulis sengaja melibatkan diri dalam cerita yang dibuatnya sendiri, dan si penulis pun berperan sebagai pelaku dalam ceritanya. Salah satu ciri khas sudut pandang ini adalah adanya penggunaan kata aku atau saya pada tokoh utama ceritanya. Misalnya: Aku di sini masih duduk termangu di bangku taman ini. Aku masih mencerna apa maksud dari ucapannya tadi. Apakah dia sudha tak inginkanku lagi? Atyau, aku selama ini hanya dianggap debu baginya? Sudut Pandang Orang Pertama Sebagai Pelaku Sampingan Dalam sudut pandang ini, penulis masih melibatkan diri dalam sebuah cerita yang dibuatnya. Hanya saja, si penulis tak berperan sebagai tokoh utamanya. Melainkan, sebagai tokoh pendamping dari tokoh utama dari cerita yang dibuatnya. Misalnya: Aku melihat semburat air mata di mata Devi. Apakah dia bersedih? Aku pun memberanikan diri untuk bertanya padanya. Dia pun menjawab pertanyaanku. Bukan lewat jawaban lisan, tapi lewat senyumnya yang ia paksakan. Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat Dalam sudut pandang ini, penulis sama sekali tak terlibat dalam ceritanya. Dia hanyalah berperan sebagai orang yang benar-benar menceritakan isi dari ceritanya. Dalam sudut pandang ini, si penulis mencoba mengisahkan kehidupan satu tokoh secara fokus tanpa menceritakan tokoh-tokoh lainnya. Penggunaan kata ia dan dia adalah ciri khas dari sudut pandang ini. Akan tetapi, si penulis cerita juga kadang lansung menyebutkan nama tokoh dalam penggambaran sudut pandang ini. Misalnya: (a) Dia masih termenung di bangku taman itu. Dia masih tertusuk oleh ucapan lelaki itu. Sebegitu kecilkah aku di matamu? gerutunya di dalam hati. (b) Marrissa masih termenung di bangku taman itu. Dia masih tertusuk oleh ucapan lelaki itu. Sebegitu kecilkah aku di matamu? Gerutu perempuan berusia 20 tahun itu dalam hatinya. Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu Jenis-jenis sudut pandang yang terakhir adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu. Jenis sudut pandang ini sebetulnya hampir sama dengan jenis sudut pandang yang ketiga. Hanya saja, dalam sudut pandang ini, si penulis tidak hanya menceritakan satu tokoh saja, melainkan semua tokoh yang ada di dalam ceritanya. Misalnya: Marrissa masih menangis tersedu di taman itu. Dia masih terpukul atas apa yang diucapkan Jordan kepadanya. Di sisi lain, Jordan yang mengucapkan hal itu juga menangis tersedu tatkala dia meninggalkan taman itu. Dengan demikian, sudut pandang terbagi menjadi sudut pandang orang pertama (pelaku utama/pelaku sampingan) dan sudut pandang orang ketiga (pengamat/serba tahu).

Sudut pandang adalah cara seorang penulis menempatkan dirinya dalam suatu cerita; apakah berperan sebagai pelaku, ataukah berperan sebagai saksi atas cerita tersebut.

Sudut pandang ada berbagai bentuk, yaitu:

  1. Sudut Pandang Orang Pertama Sebagai Pelaku Utama
    Jenis-jenis sudut pandang yang pertama adalah sudut pandang orang pertama sebagai pelaku. Lewat sudut pandang ini, si penulis sengaja melibatkan diri dalam cerita yang dibuatnya sendiri, dan si penulis pun berperan sebagai pelaku dalam ceritanya. Salah satu ciri khas sudut pandang ini adalah adanya penggunaan kata aku atau saya pada tokoh utama ceritanya.

    Misalnya:
    Aku di sini masih duduk termangu di bangku taman ini. Aku masih mencerna apa maksud dari ucapannya tadi. Apakah dia sudha tak inginkanku lagi? Atyau, aku selama ini hanya dianggap debu baginya?

  2. Sudut Pandang Orang Pertama Sebagai Pelaku Sampingan
    Dalam sudut pandang ini, penulis masih melibatkan diri dalam sebuah cerita yang dibuatnya. Hanya saja, si penulis tak berperan sebagai tokoh utamanya. Melainkan, sebagai tokoh pendamping dari tokoh utama dari cerita yang dibuatnya.

    Misalnya:
    Aku melihat semburat air mata di mata Devi. Apakah dia bersedih? Aku pun memberanikan diri untuk bertanya padanya. Dia pun menjawab pertanyaanku. Bukan lewat jawaban lisan, tapi lewat senyumnya yang ia paksakan.

  3. Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat
    Dalam sudut pandang ini, penulis sama sekali tak terlibat dalam ceritanya. Dia hanyalah berperan sebagai orang yang benar-benar menceritakan isi dari ceritanya. Dalam sudut pandang ini, si penulis mencoba mengisahkan kehidupan satu tokoh secara fokus tanpa menceritakan tokoh-tokoh lainnya.
    Penggunaan kata ia dan dia adalah ciri khas dari sudut pandang ini. Akan tetapi, si penulis cerita juga kadang lansung menyebutkan nama tokoh dalam penggambaran sudut pandang ini.

    Misalnya:
    (a) Dia masih termenung di bangku taman itu. Dia masih tertusuk oleh ucapan lelaki itu. Sebegitu kecilkah aku di matamu? gerutunya di dalam hati.
    (b) Marrissa masih termenung di bangku taman itu. Dia masih tertusuk oleh ucapan lelaki itu. Sebegitu kecilkah aku di matamu? Gerutu perempuan berusia 20 tahun itu dalam hatinya.

  4. Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu
    Jenis-jenis sudut pandang yang terakhir adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu. Jenis sudut pandang ini sebetulnya hampir sama dengan jenis sudut pandang yang ketiga. Hanya saja, dalam sudut pandang ini, si penulis tidak hanya menceritakan satu tokoh saja, melainkan semua tokoh yang ada di dalam ceritanya.

    Misalnya:
    Marrissa masih menangis tersedu di taman itu. Dia masih terpukul atas apa yang diucapkan Jordan kepadanya. Di sisi lain, Jordan yang mengucapkan hal itu juga menangis tersedu tatkala dia meninggalkan taman itu.undefined 

Dengan demikian, sudut pandang terbagi menjadi sudut pandang orang pertama (pelaku utama/pelaku sampingan) dan sudut pandang orang ketiga (pengamat/serba tahu). 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Iklan

Pertanyaan serupa

Cara pengarang mengungkapkan ide, gagasan, dan perasaan yang diolah sedemikian rupa sehingga tercipta sebuah kesan bagi pembaca. Pernyataan tersebut merupakan pengertian dari….

1

4.2

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia