Iklan

Iklan

Pertanyaan

Jelaskan bentuk perjuang melawan penjajah oleh Sultan Hasanudin!

Jelaskan bentuk perjuang melawan penjajah oleh Sultan Hasanudin!

  1. perjuangan pahlawan nasional Sultan Hasanudin di mulai ketika beliau menjabat sebagai raja ke 16 Kerajaan Gowa, peperangan dipicu karena konflik kepentingan antara VOC yang ingih memonopoli perdangan rempah dengan Kerajaan Gowa sebagai produsen rempah. Konfilk Kerajaan Gowa dan VOC berjalan sangat sengit, dan Sultan Hassanudin pun mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur karena kegigihanya melawan VOC, karena kesulitan menghadapi Sultan Hasanudin, VOC melakukan politik adu domba pada daerah daerah kerajaan Gowa. Akibat hal tersebut Sultan Hassanudin tidak hanya dengan Belanda namun juga dengan rakyatnya sendiri (yang memberontak), Sultan Hasanuddin akhirnya kalah dalam peperangan tahun 1669. Dan terpaksa menandatangani Perjanjian Bongaya.

  2. ....

Iklan

M. Ifdlol

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Semarang

Jawaban terverifikasi

Jawaban

perjuangan pahlawan nasional Sultan Hasanudin di mulai ketika beliau menjabat sebagai raja ke 16 Kerajaan Gowa, peperangan dipicu karena konflik kepentingan antara VOC yang ingih memonopoli perdangan rempahdengan Kerajaan Gowa sebagai produsen rempah. Konfilk Kerajaan Gowa dan VOC berjalan sangat sengit, dan Sultan Hassanudin pun mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur karena kegigihanya melawan VOC, karena kesulitan menghadapi Sultan Hasanudin, VOCmelakukan politik adu domba pada daerah daerah kerajaan Gowa. Akibat hal tersebut Sultan Hassanudintidak hanya dengan Belanda namun juga dengan rakyatnya sendiri (yang memberontak), Sultan Hasanuddin akhirnya kalah dalam peperangan tahun 1669. Dan terpaksa menandatangani Perjanjian Bongaya.

  perjuangan pahlawan nasional Sultan Hasanudin di mulai ketika beliau menjabat sebagai raja ke 16 Kerajaan Gowa, peperangan dipicu karena konflik kepentingan antara VOC yang ingih memonopoli perdangan rempah dengan Kerajaan Gowa sebagai produsen rempah. Konfilk Kerajaan Gowa dan VOC berjalan sangat sengit, dan Sultan Hassanudin pun mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur karena kegigihanya melawan VOC, karena kesulitan menghadapi Sultan Hasanudin, VOC melakukan politik adu domba pada daerah daerah kerajaan Gowa. Akibat hal tersebut Sultan Hassanudin tidak hanya dengan Belanda namun juga dengan rakyatnya sendiri (yang memberontak), Sultan Hasanuddin akhirnya kalah dalam peperangan tahun 1669. Dan terpaksa menandatangani Perjanjian Bongaya.

Iklan

Pembahasan

Sultan Hasanuddin lahir12 Januari 1631, beliauRaja Gowa ke-16, putra dari I Manuntungi Daeng Mattola yang bergelar Sultan Malikussaid (ayah) dan ibunya bernama I Sabbe To'mo Lakuntu. Ilmu berpolitik, diplomasi, ilmu pemerintahan dan ilmu perang dipelajari Hasanuddin ketika ikut mendampingi ayahnya melakukan perundingan-perundingan penting, ditambah dengan bimbingan Karaeng Pattingaloang, mangkubumi kerajaan Gowa, yang sangat berpengaruh dan cerdas. Pergaulan Hasanuddin yang luas dengan rakyat jelata, orang asing dan Melayu membuatnya sering dipercaya menjadi utusan ayahnya untuk mengunjungi daerah dan kerajaan lain. Pada usia 21 tahun, Sultan Hasanuddin ditugaskan untuk menjabat bagian pertahanan Kerajaan Gowa. Di sinilah Sultan Hasanuddin mulai bermain strategi mengatur pertahanan untuk melawan serangan Belanda yang ingin memonopoli perdagangan di Maluku. Setahun kemudian ayahnya wafat, dan atas titah beliau, Sultan Hasanuddin dinobatkan menjadi raja. Peperangan dipicu karena konflik kepentingan antara VOC dengan Kerajaan Gowa sebagai produsen rempah. Sedangkan VOC sebagai pelaku monopoli rempah di kawasan timur Hindia. Peperangan dengan VOC berlangsung alot karena dua kubu memiliki kekuatan armada yang sebanding. Perlawanan Sultan Hasanudin yang sengit membuatnya mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur dari Belanda. Hingga Belanda menemukan bahwa daerah-daerah di bawah kekuasaan Gowa mudah dihasut dan dipecah belah. Arung Palakka yang merupakan sahabat sepermainan Sultan Hasanuddin saat kecil memimpin pemberontakan Raja Bone terhadap Kerajaan Gowa. Tahun 1662, Belanda kembali mengobarkan perang saudara dan di tahun 1664, Sultan Ternate, Sultan Buton dan Arung Palakka berhasil disatukan di bawah kendali Belanda. Setelah 16 tahun berperang tidak hanya dengan Belanda namun juga dengan rakyatnya sendiri (yang memberontak), Sultan Hasanuddin akhirnya kalah dalam peperangan tahun 1669. Dan terpaksa menandatangani Perjanjian Bongayaalam perjanjian tersebut, Sultan Hasanuddin harus mengakui pemerintahan dan kekuasaan Belanda (VOC) di Makassar.Sultan Hasanuddin mundur dari jabatannya sebagai Raja Gowa dan memilih menjadi pengajar agama Islam sambil tetap menanamkan rasa kebangsaan dan persatuan hingga wafat tanggal 12 Juni 1670. Dengan demikian,perjuangan pahlawan nasional Sultan Hasanudin di mulai ketika beliau menjabat sebagai raja ke 16 Kerajaan Gowa, peperangan dipicu karena konflik kepentingan antara VOC yang ingih memonopoli perdangan rempahdengan Kerajaan Gowa sebagai produsen rempah. Konfilk Kerajaan Gowa dan VOC berjalan sangat sengit, dan Sultan Hassanudin pun mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur karena kegigihanya melawan VOC, karena kesulitan menghadapi Sultan Hasanudin, VOCmelakukan politik adu domba pada daerah daerah kerajaan Gowa. Akibat hal tersebut Sultan Hassanudintidak hanya dengan Belanda namun juga dengan rakyatnya sendiri (yang memberontak), Sultan Hasanuddin akhirnya kalah dalam peperangan tahun 1669. Dan terpaksa menandatangani Perjanjian Bongaya.

Sultan Hasanuddin lahir 12 Januari 1631, beliau Raja Gowa ke-16, putra dari I Manuntungi Daeng Mattola yang bergelar Sultan Malikussaid (ayah) dan ibunya bernama I Sabbe To'mo Lakuntu. Ilmu berpolitik, diplomasi, ilmu pemerintahan dan ilmu perang dipelajari Hasanuddin ketika ikut mendampingi ayahnya melakukan perundingan-perundingan penting, ditambah dengan bimbingan Karaeng Pattingaloang, mangkubumi kerajaan Gowa, yang sangat berpengaruh dan cerdas. Pergaulan Hasanuddin yang luas dengan rakyat jelata, orang asing dan Melayu membuatnya sering dipercaya menjadi utusan ayahnya untuk mengunjungi daerah dan kerajaan lain. Pada usia 21 tahun, Sultan Hasanuddin ditugaskan untuk menjabat bagian pertahanan Kerajaan Gowa. Di sinilah Sultan Hasanuddin mulai bermain strategi mengatur pertahanan untuk melawan serangan Belanda yang ingin memonopoli perdagangan di Maluku. Setahun kemudian ayahnya wafat, dan atas titah beliau, Sultan Hasanuddin dinobatkan menjadi raja. Peperangan dipicu karena konflik kepentingan antara VOC dengan Kerajaan Gowa sebagai produsen rempah. Sedangkan VOC sebagai pelaku monopoli rempah di kawasan timur Hindia. Peperangan dengan VOC berlangsung alot karena dua kubu memiliki kekuatan armada yang sebanding. Perlawanan Sultan Hasanudin yang sengit membuatnya mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur dari Belanda. Hingga Belanda menemukan bahwa daerah-daerah di bawah kekuasaan Gowa mudah dihasut dan dipecah belah. Arung Palakka yang merupakan sahabat sepermainan Sultan Hasanuddin saat kecil memimpin pemberontakan Raja Bone terhadap Kerajaan Gowa. Tahun 1662, Belanda kembali mengobarkan perang saudara dan di tahun 1664, Sultan Ternate, Sultan Buton dan Arung Palakka berhasil disatukan di bawah kendali Belanda. Setelah 16 tahun berperang tidak hanya dengan Belanda namun juga dengan rakyatnya sendiri (yang memberontak), Sultan Hasanuddin akhirnya kalah dalam peperangan tahun 1669. Dan terpaksa menandatangani Perjanjian Bongaya alam perjanjian tersebut, Sultan Hasanuddin harus mengakui pemerintahan dan kekuasaan Belanda (VOC) di Makassar. Sultan Hasanuddin mundur dari jabatannya sebagai Raja Gowa dan memilih menjadi pengajar agama Islam sambil tetap menanamkan rasa kebangsaan dan persatuan hingga wafat tanggal 12 Juni 1670.

Dengan demikian,  perjuangan pahlawan nasional Sultan Hasanudin di mulai ketika beliau menjabat sebagai raja ke 16 Kerajaan Gowa, peperangan dipicu karena konflik kepentingan antara VOC yang ingih memonopoli perdangan rempah dengan Kerajaan Gowa sebagai produsen rempah. Konfilk Kerajaan Gowa dan VOC berjalan sangat sengit, dan Sultan Hassanudin pun mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur karena kegigihanya melawan VOC, karena kesulitan menghadapi Sultan Hasanudin, VOC melakukan politik adu domba pada daerah daerah kerajaan Gowa. Akibat hal tersebut Sultan Hassanudin tidak hanya dengan Belanda namun juga dengan rakyatnya sendiri (yang memberontak), Sultan Hasanuddin akhirnya kalah dalam peperangan tahun 1669. Dan terpaksa menandatangani Perjanjian Bongaya.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Perjuangan terhadap penjajah sebelum tahun 1908 yang dilakukan di daerah Makassar, Sulawesi Selatan dipimpin oleh ...

5

4.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

info@ruangguru.com

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia