Iklan

Iklan

Pertanyaan

Jelaskan bentuk perjuang melawan penjajah oleh Sultan Ageng Tritayasa!

Jelaskan bentuk perjuang melawan penjajah oleh Sultan Ageng Tritayasa!

  1. dengan melakukan perlawanan fisik seperti menyerang kapal dagang VOC, melakukan berbagai serangan-serangan dengan taktik gerilya,  mengepung istana Surosowam. Serta Banten juga berusaha memulihkan posisi Banten sebagai bandar perdagangan internasional dengan mengundang para pedagang Eropa seperti Inggris, Perancis, Denmark, dan Portugis serta mengembangkan hubungan dagang dengan negara-negara Asia seperti Persia, Benggala, Siam, Tonkin, dan Cina

  2. ....

Iklan

I. Uga

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

bentuk perjuang melawan penjajah oleh Sultan Ageng Tritayasa adalah dengan melakukan perlawanan fisik seperti menyerang kapal dagang VOC , melakukan berbagai serangan-serangan dengan taktik gerilya, mengepung istana Surosowam. Serta Banten juga berusaha memulihkan posisi Banten sebagai bandar perdagangan internasional dengan mengundang para pedagang Eropa seperti Inggris, Perancis, Denmark, dan Portugis serta mengembangkan hubungan dagang dengan negara-negara Asia seperti Persia, Benggala, Siam, Tonkin, dan Cina

 bentuk perjuang melawan penjajah oleh Sultan Ageng Tritayasa adalah dengan melakukan perlawanan fisik seperti menyerang kapal dagang VOC, melakukan berbagai serangan-serangan dengan taktik gerilya,  mengepung istana Surosowam. Serta Banten juga berusaha memulihkan posisi Banten sebagai bandar perdagangan internasional dengan mengundang para pedagang Eropa seperti Inggris, Perancis, Denmark, dan Portugis serta mengembangkan hubungan dagang dengan negara-negara Asia seperti Persia, Benggala, Siam, Tonkin, dan Cina

Iklan

Pembahasan

Sultan Abu al-Fath Abdulfatah atau yang lebih dikenal dengan nama Sultan Ageng Tirtayasa, merupakan sosok yang berjuang dalam membela tanah Banten melawan VOC. Latar belakang mengapa Sultan Ageng Tirtayasa melakukan perlawanan terhadap VOC, antara lain :kesewenang-wenangan kaum kolonialis dan imperialis di Nusantara yaitu Belanda, keinginan Belanda menguasai Banten karena wilayah ini sangat strategis sebagai bandar perdagangan internasional, adanya persaingan antara Belanda (VOC) dengan Banten dikarenakan VOC membangun bandar perdagangan juga di Batavia, hasutan VOC terhadap Sultan Haji (putera Sultan Ageng) untuk merebut tahta kesultanan Banten, perompakan atau pembajakan kapal milik Banten yang pulang dari Jawa Timur oleh kapal-kapal Belanda. Untuk membela tanah Banten dari penguasaan VOC, Sultan Ageng melakukan perlawanan memlalui beberapa cara diantaranya: melakukan serangan-serangan terhadap VOC, mengundang para pedagang Eropa seperti Inggris, Perancis, Denmark, dan Portugis serta mengembangkan hubungan dagang dengan negara-negara Asia seperti Persia, Benggala, Siam, Tonkin, dan Cina guna memulihkan posisi Banten sebagai bandar perdagangan internasional sekaligus menandingi perkembangan VOC di Batavia, Sultan Ageng Tirtayasa mengirim beberapa pasukannya untuk mengganggu kapal-kapal dagang VOC, melakukan perusakan terhadap beberapa kebun tanaman tebu milik VOC guna memberi tekanan dan memperlemah kedudukan VOC, mengobarkan semangat anti VOC, tahun 1682 pasukan Sultan Ageng Tirtayasa mengepung istana Surosowan dan mendesak Sultan Haji yang berkomplotan dengan Belanda, melakukan berbagai serangan-serangan dengan taktik gerilya. Namun pada akhirnya, perang Banten yang dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa ini tidak bisa dikatakan mengalami kekalahan, namun juga belum bisa dikatakan mendapat kemenangan atas VOC. Tahun 1683 Sultan Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap oleh VOC dengan tipu muslihat. Sultan Ageng ditawan di Batavia sampai wafatnya pada tahun 1692. Dengan demikian, bentuk perjuang melawan penjajah oleh Sultan Ageng Tritayasa adalah dengan melakukan perlawanan fisik seperti menyerang kapal dagang VOC , melakukan berbagai serangan-serangan dengan taktik gerilya, mengepung istana Surosowam. Serta Banten juga berusaha memulihkan posisi Banten sebagai bandar perdagangan internasional dengan mengundang para pedagang Eropa seperti Inggris, Perancis, Denmark, dan Portugis serta mengembangkan hubungan dagang dengan negara-negara Asia seperti Persia, Benggala, Siam, Tonkin, dan Cina

Sultan Abu al-Fath Abdulfatah atau yang lebih dikenal dengan nama Sultan Ageng Tirtayasa, merupakan sosok yang berjuang dalam membela tanah Banten melawan VOC. Latar belakang mengapa Sultan Ageng Tirtayasa melakukan perlawanan terhadap VOC, antara lain :kesewenang-wenangan kaum kolonialis dan imperialis di Nusantara yaitu Belanda, keinginan Belanda menguasai Banten karena wilayah ini sangat strategis sebagai bandar perdagangan internasional, adanya persaingan antara Belanda (VOC) dengan Banten dikarenakan VOC membangun bandar perdagangan juga di Batavia, hasutan VOC terhadap Sultan Haji (putera Sultan Ageng) untuk merebut tahta kesultanan Banten, perompakan atau pembajakan kapal milik Banten yang pulang dari Jawa Timur oleh kapal-kapal Belanda. Untuk membela tanah Banten dari penguasaan VOC, Sultan Ageng melakukan perlawanan memlalui beberapa cara diantaranya: melakukan serangan-serangan terhadap VOC, mengundang para pedagang Eropa seperti Inggris, Perancis, Denmark, dan Portugis serta mengembangkan hubungan dagang dengan negara-negara Asia seperti Persia, Benggala, Siam, Tonkin, dan Cina guna memulihkan posisi Banten sebagai bandar perdagangan internasional sekaligus menandingi perkembangan VOC di Batavia, Sultan Ageng Tirtayasa mengirim beberapa pasukannya untuk mengganggu kapal-kapal dagang VOC, melakukan perusakan terhadap beberapa kebun tanaman tebu milik VOC guna memberi tekanan dan memperlemah kedudukan VOC, mengobarkan semangat anti VOC, tahun 1682 pasukan Sultan Ageng Tirtayasa mengepung istana Surosowan dan mendesak Sultan Haji yang berkomplotan dengan Belanda, melakukan berbagai serangan-serangan dengan taktik gerilya. Namun pada akhirnya, perang Banten yang dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa ini tidak bisa dikatakan mengalami kekalahan, namun juga belum bisa dikatakan mendapat kemenangan atas VOC. Tahun 1683 Sultan Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap oleh VOC dengan tipu muslihat. Sultan Ageng ditawan di Batavia sampai wafatnya pada tahun 1692.

Dengan demikian, bentuk perjuang melawan penjajah oleh Sultan Ageng Tritayasa adalah dengan melakukan perlawanan fisik seperti menyerang kapal dagang VOC, melakukan berbagai serangan-serangan dengan taktik gerilya,  mengepung istana Surosowam. Serta Banten juga berusaha memulihkan posisi Banten sebagai bandar perdagangan internasional dengan mengundang para pedagang Eropa seperti Inggris, Perancis, Denmark, dan Portugis serta mengembangkan hubungan dagang dengan negara-negara Asia seperti Persia, Benggala, Siam, Tonkin, dan Cina

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

92

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Perhatikan pertanyaan-pertanyaan berikut. 1) Mengembangkan pertanian serta pengairan. 2) Menyerang blokade VOC di pelabuhan Banten. 3) Menjalin hubungan diplomatik dengan Raja Inggris James I. 4) ...

189

2.7

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia