Larutan penyangga adalah suatu larutan yang dapat mempertahankan pH dari suatu larutan. Meski pada larutan dilakukan pengenceran, penambahan asam atau basa sampai batas tertentu, larutan tetap akan stabil pH-nya.
Larutan penyangga dapat tersusun atas asam lemah yang berpasangan dengan basa konjugasinya disebut sebagai penyangga asam. Terdapat pula larutan penyangga yang tersusun dari basa lemah yang berpasangan dengan asam konjugasinya disebut sebagai penyangga basa. Larutan penyangga ini dapat mempertahankan pH karena ada proses kesetimbangan reaksi antara asam/basa lemah dengan asam/basa konjugasinya.
- Contoh larutan penyangga asam:
Larutan penyangga (asam lemah) yang berpasangan dengan (basa konjugasi), ditambahkan suatu larutan asam, misalnya HCl maka akan terjadi reaksi:
dari HCl bereaksi dengan pada larutan penyangga sehingga konsentrasi dalam larutan cenderung tidak berubah atau kalau pun berubah hanya sedikit. Hal inilah yang menyebabkan pH dari suatu larutan penyangga dapat dipertahankan.
- Contoh larutan penyangga basa:
Larutan penyangga (basa lemah) yang berpasangan dengan (asam konjugasi), ditambahkan suatu larutan basa, misalnya NaOH maka akan terjadi reaksi:
dari NaOH akan bereaksi dengan pada larutan penyangga sehingga konsentrasi dalam larutan cenderung tidak berubah atau kalau pun berubah hanya sedikit. Hal inilah yang menyebabkan pH dari suatu larutan penyangga dapat dipertahankan.
Jadi, larutan penyangga dapat mempertahankan pH karena terdapat sistem kesetimbangan antara asam atau basa lemah dengan asam atau basa konjugasinya.