Ada beberapa kondisi pada sekitar abad ke-14 sampai abad ke-15 di Eropa yang menyebabkan orang-orang Eropa mencari dunia baru di timur, diantaranya:
- Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
Pada masa itu beberapa ilmuwan mengemukakan teori-teori mengenai alam semesta seperti, Nicolaus Copernicus yang terkenal dengan teori Heliosentris. Galileo Galilei yang sepakat dengan pendapat Nicolaus Copernicus yang menyatakan bumi berbentuk bulat dan dalam pergerakannya bumi mengitari matahari. Sir Isaac Newton yang menunjukkan bahwa bintang, planet, dan benda-benda di antariksa bergerak dengan ketepatan yang dapat dirawalkan seperti gerak jam.Teori Nicolaus Copernicus yang menyatakan bumi berbentuk bulat menimbulkan rasa penasaran.
Perkembangan teknologi dalam bidang perkapalan dan astronomi semakin menambah semangat bangsa-bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera untuk menemukan dunia baru. Pada masa itu bangsa Eropa telah mampu membuat kapal-kapal besar yang mampu mengarungi samudra dan tahan terhadap ombak besar. Kapal-kapal tersebut dilengkapi dengan kompas dan layar besar. Kompas dihunakan sebagai sistem navigasi, sedangkan layar besar digunakan sebagai penggerak kapal yang memanfaatkan sistem angin.
- Pencarian rempah-rempah
Sebagian besar rempah-rempah yang dibutuhkan di Eropa terdapat di Indonesia, seperti cengkih, pala, bunga pala, dan lada. Cengkih merupakan tanaman yang tumbuh susbur di Ternate, Tidore, Moti, dan Bacan. Pala diperoleh dari pohon pala yang merupakan tanaman endemik di Pulau Banda. Lada ditemukan di sebagian besar wilayah Sumatera dan Jawa. Ketiga jenis rempah ini paling banyak diburu oleh pedagang Eropa
- Semboyan Gold, Glory, dan Gospel
Semboyan gold memotivasi bangsa Eropa untuk memburu kekayaan berupa emas, perak, dan bahan tambang yang sangat berharga. Sementara itu, glory berarti kejayaan. Semboyan ini mendorong berkembangnya imperialisme kuno. Berdasarkan imperialisme kuno, kejayaan sebuah bangsa dilihat dari banyaknya wilayah koloni yang dimiliki. Kondisi ini mendorong bangsa-bangsa Eropa saling mengalahkan untuk menjadi negara terkuat dan memiliki daerah kekuasaan yang luas. Di luar kekayaan dan kejayaan, para penjelajah Eropa juga mengusung misi suci dari gereja, yaitu menyebarkan ajaran Injil (gospel). Oleh karena itu bangsa-bangsa Eropa memanfaatkan daerah koloni sebagai tempat menjalankan misi tersebut.
- Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani
Pada 1453 Sultan Muhammad II dari Kesultanan Turki Utsmani beerhasil menguasai Konstantinopel yang menyebabkan jalur perdagangan darat antara Eropa dengan Asia terputus. Hal tersebut menyebabkan suplai rempah-rempah ke Eropa berkurang. Akibatnya harga rempah-rempah di pasar Eropa semakin mahal. Kondisi inilah yang mendorong bangsa-bangsa Eropa mencari jalur perdagangan baru.
Dengan demikian berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di Eropa, pencarian rempah-rempah oleh bangsa Eropa, semboyan 3G, dan peristiwa jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani merupakan kondisi-kondisi yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera untuk mencari dunia baru di timur.