Ir.Soekarno Presiden pertama Republik Indonesia menjalani banyak rintangan dalam memperjuangkan kemerdekaan RI. Bung Karno beberapa kali harus diasingkan untuk mempersempit ruang geraknya. Pemerintah Hindia Belanda tahu, jika Soekarno menjadi otak dari perjuangan orang Indonesia. Beberapa kali Bung Karno harus bolak-balik masuk penjara pengasingan di beberapa provinsi Indonesia diantaranya: Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banceuy di Bandung, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin di Bandung, tempat pengasingan di Kota Ende, yang terletak di pesisir selatan Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), rumah pengasingan di Bengkulu, Berastagi terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Pada 1948, Berastagi menjadi tempat pengasingan Sukarno saat Belanda melakukan Agresi Militer II, Pulau Bangka, yaitu di Kota Muntok atau Mentok, pengasingan Boven Digoel. Boven Digoel adalah penjara alam yang didirikan Pemerintah Hindia Belanda di Papua.
Dengan demikian, penyebab Ir. Soekarno harus mendekam di penjara karena Belanda menganggap bahwa Soekarno adalah otak dari perjuangan orang Indonesia sehingga harus diasingkan untuk mempersempit ruang geraknya. Soekarno pernah diasingkan diberbagai tempat diantaranya: Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banceuy dan Sukamiskin di Bandung, Kota Ende di pesisir selatan Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), rumah pengasingan di Bengkulu, Berastagi terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Pulau Bangka, yaitu di Kota Muntok atau Mentok dan pengasingan Boven Digoel di Papua.