Dugong (lkan Duyung)
 

    Duyung atau dugong memiliki nama Latin Dugong dugon. Duyung adalah mamalia laut yang dapat tumbuh mencapai 3 meter dan berat mencapai 400 kg. Dugong juga dikenal dengan nama sapi laut (sea cow) karena habitat utamanya di antara padang rumput laut. Para pelaut percaya bahwa dugong dulunya adalah Putri Duyung karena bentuk tubuhnya. Di kalangan para pelaut, dugong sering dijuluki ikan putri duyung karena gerakannya yang sangat anggun.

    Dugong berenang menggunakan ekornya yang seperti paus. Sirip depannya berfungsi untuk keseimbangan dan berputar. Gerakan dugong terlihat lamban dan anggun.

    Dugong memiliki kepala yang bulat dengan mata kecil dan moncong yang besar. Lubang hidungnya terdapat di atas moncong. Dugong tidak dapat bernapas dalam air untuk waktu yang lama. Oleh karena itu, dugong harus muncul ke permukaan untuk bernapas. Kemunculannya ke permukaan hanya beberapa detik, khususnya jika mereka berenang cepat.

    Dugong memiliki penglihatan yang kurang baik, tetapi pendengarannya sangat tajam. Dugong menemukan dan menyerap padang rumput laut dengan bantuan rambut sensitif yang menutupi bibir atas dari moncongnya. Taring kecil dapat terlihat pada dugong jantan dewasa dan beberapa dugong betina tua. Bagi dugong jantan, taring tersebut berfungsi untuk berkelahi dengan hewan laut yang lain.

    Dugong hidup di perairan dangkal dan perairan tropis sepanjang wilayah Indo Pasifik. Sebagaian besar populasinya ditemukan di perairan Australia Utara antara Shark Bay dan Moreton Bay di Queenslan.

Sumber: Handayani, Sri. 2017. Keanekaragaman Fauna Indonesia: Seri Ikan. Jakarta: Lestari Kiranatama, him, 24-25

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini berdasarkan isi teks laporan hasil observasi buku Keanekaragaman Fauna Indonesia: Seri Ikan!

Apakah objek tersebut bersifat ilmiah atau nonilmiah?