Untuk membangun pohon filogenetik, ahli sistematika harus terlebih dahulu mengidentifikasi karakter yang dimiliki oleh kelompok taksonomi. Karakter adalah fitur apa pun yang dimiliki takson tertentu. Karakter bisa saja berupa struktur anatomi, pola perilaku, urutan DNA, atau sifat HERITABLE lainnya. Misalnya, semua burung memiliki bulu, sementara semua mamalia memiliki rambut. Ketika sifat-sifat bersama ini ditempatkan pada pohon filogenetik, mereka ditempatkan di bawah cabang taksa yang memiliki sifat-sifat ini. Misalnya, bulu adalah ciri khas burung, jadi sifat ini hanya ada di cabang sebelum burung. Rambut, di sisi lain, adalah sifat yang dimiliki oleh hewan berkantung, primata, dan hewan pengerat, jadi karakter ini ditempatkan di pohon tepat sebelum nenek moyang yang sama dari ketiga kelompok ini. Rambut dianggap sebagai "sifat bersama", yaitu salah satu yang dimiliki oleh banyak taksa (marsupial, primata, dan hewan pengerat). Pembagian karakter (seperti rambut) di antara taksa menunjukkan bahwa taksa ini mungkin keturunan dari nenek moyang yang sama yang juga memiliki sifat ini (rambut), dan mewarisi sifat ini dari nenek moyang yang sama. Jika ahli sistematika menemukan bahwa sejumlah besar taksa memiliki karakter yang sama, mereka biasanya berhipotesis bahwa karakter tersebut diwarisi dari nenek moyang di masa lalu yang jauh. Karakter bersama ini (seperti rambut) yang diwarisi dari nenek moyang yang sama disebut sifat homolog (sifat bersama yang diwarisi dari nenek moyang yang sama). Sifat homolog bisa sangat berguna untuk membangun kladogram karena membantu kita menentukan sifat mana yang unik dan karenanya menentukan kelompok taksonomi. Misalnya, rambut adalah sifat homolog yang mendefinisikan kelas taksonomi mamalia, yaitu mamalia.
Dengan demikian, pernyataan di atas BENAR.