Iklan

Pertanyaan

Individu yang sudah mendapat label dari masyarakat sebagai pelaku penyimpangan dapat mendorong untuk melakukan tindakan menyimpang. Perilaku penyimpangan yang disebabkan oleh labeling contoh nya adalah .…

Individu yang sudah mendapat label dari masyarakat sebagai pelaku penyimpangan dapat mendorong untuk melakukan tindakan menyimpang. Perilaku penyimpangan yang disebabkan oleh labeling contohnya adalah .…undefined

  1. .…undefined

  2. .…undefined

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

13

:

13

:

33

Klaim

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Pembahasan
lock

Penyimpangan sosial merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku dalam masyarakat, sehingga perilaku setiap individu yang dianggap menyimpang tersebut seringkali dinyatakan sebagai pelanggaran dari aturan, nilai, dan norma dalam masyarakat. Perilaku menyimpang dalam kehidupan masyarakat dapat terjadi karena dipengaruhi beberapa faktor yaitu : Faktor sosialisasi : Perilaku menyimpang terjadi salah satunya karena ketidaksesuaian pesan, norma, dan nilai yang disampaikan oleh masing-masing agen sosialisasi atau individu lain. Individu yang mempelajari perilaku-perilaku tersebut akhirnya tidak merasa bahwa hal tersebut menyimpang, dan menganggap bahwa perilaku yang ia pelajari normal untuk dilakukan. Faktor anomie : Secara umum, anomie dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana masyarakat kehilangan pegangan norma. Menurut Emile Durkheim, anomie adalah suatu keadaan tanpa norma dan tanpa arah, sehingga dalam masyarakat tersebut tidak tercipta kesesuaian antara kenyataan yang diharapkan dan kenyataan sosial yang ada. Hal ini sering terjadi pada masyarakat yang memiliki banyak norma dan nilai, tetapi nilai dan norma itu saling bertentangan. Sehingga yang terjadi kemudian adalah konflik nilai, bukan kesepakatan nilai. Masyarakat menjadi sulit untuk mencari pegangan dalam menentukan arah perilaku yang teratur. Faktor d ifferential association : Menurut Edwin H. Sutherland, perilaku menyimpang terjadi akibat adanya differential association atau asosiasi yang berbeda terhadap suatu kejahatan. Semakin tinggi interaksi seseorang dengan orang yang berperilaku menyimpang, semakin tinggi pula kemungkinan orang tersebut untuk bertingkah laku yang menyimpang. Faktor labeling : Faktor ini menyebutkan bahwa perilaku menyimpang muncul karena adanya cap, julukan, atau sebutan atas individu yang melakukan suatu perbuatan yang dianggap menyimpang. Bila kita memberi cap terhadap seseorang sebagai orang yang menyimpang, maka secara tidak langsung cap atau sebutan tersebut akan mendorong orang itu untuk berprilaku yang menyimpang pula. Contoh penyimpangan labeling : seorang siswa yang terpaksa mencuri uang teman kelasnya karena desakan ekonomi keluarga yang membuatnya kelaparan. Padahal ia hanya mencuri satu kali itu, namun karena perbuatannya sehingga setiap kali ada barang-barang yang hilang di sekolah, maka yang dituduh mencuri adalah dia. Tuduhan bertubi-tubi yang diarahkan kepadanya tanpa bukti akhirnya membuat dia menjadi pencuri yang sesungguhnya dengan perasaan dalam diri individu tersebut mendorong melakukan pencurian dengan hal yang lebih besar, karena dalam sebuah tuduhan terus menerus sebagai sugesti kepada indivitu tersebut.

Penyimpangan sosial merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku dalam masyarakat, sehingga perilaku setiap individu yang dianggap menyimpang tersebut seringkali dinyatakan sebagai pelanggaran dari aturan, nilai, dan norma dalam masyarakat. Perilaku menyimpang dalam kehidupan masyarakat dapat terjadi karena dipengaruhi beberapa faktor yaitu : 

Faktor sosialisasi : Perilaku menyimpang terjadi salah satunya karena ketidaksesuaian pesan, norma, dan nilai yang disampaikan oleh masing-masing agen sosialisasi atau individu lain. Individu yang mempelajari perilaku-perilaku tersebut akhirnya tidak merasa bahwa hal tersebut menyimpang, dan menganggap bahwa perilaku yang ia pelajari normal untuk dilakukan.

Faktor anomie : Secara umum, anomie dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana masyarakat kehilangan pegangan norma. Menurut Emile Durkheim, anomie adalah suatu keadaan tanpa norma dan tanpa arah, sehingga dalam masyarakat tersebut tidak tercipta kesesuaian antara kenyataan yang diharapkan dan kenyataan sosial yang ada. Hal ini sering terjadi pada masyarakat yang memiliki banyak norma dan nilai, tetapi nilai dan norma itu saling bertentangan. Sehingga yang terjadi kemudian adalah konflik nilai, bukan kesepakatan nilai. Masyarakat menjadi sulit untuk mencari pegangan dalam menentukan arah perilaku yang teratur.

 Faktor differential association : Menurut Edwin H. Sutherland, perilaku menyimpang terjadi akibat adanya differential association atau asosiasi yang berbeda terhadap suatu kejahatan. Semakin tinggi interaksi seseorang dengan orang yang berperilaku menyimpang, semakin tinggi pula kemungkinan orang tersebut untuk bertingkah laku yang menyimpang. 

 Faktor labeling : Faktor ini menyebutkan bahwa perilaku menyimpang muncul karena adanya cap, julukan, atau sebutan atas individu yang melakukan suatu perbuatan yang dianggap menyimpang. Bila kita memberi cap terhadap seseorang sebagai orang yang menyimpang, maka secara tidak langsung cap atau sebutan tersebut akan mendorong orang itu untuk berprilaku yang menyimpang pula.

Contoh penyimpangan labeling: seorang siswa yang terpaksa mencuri uang teman kelasnya karena desakan ekonomi keluarga yang membuatnya kelaparan. Padahal ia hanya mencuri satu kali itu, namun karena perbuatannya sehingga setiap kali ada barang-barang yang hilang di sekolah, maka yang dituduh mencuri adalah dia. Tuduhan bertubi-tubi yang diarahkan kepadanya tanpa bukti akhirnya membuat dia menjadi pencuri yang sesungguhnya dengan perasaan dalam diri individu tersebut mendorong melakukan pencurian dengan hal yang lebih besar, karena dalam sebuah tuduhan terus menerus sebagai sugesti kepada indivitu tersebut.  undefinedspace space space space

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

3

Iklan

Pertanyaan serupa

Dalam mendidik anak balita, kedua orang tua harus menghindari mengucapkan kata kasar dan menyebut anak dengan ucapan atau julukan tertentu yang bersifat negatif. Pada saat melakukan sosialisasi primer...

1

3.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia