Majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa untuk mendapatkan suasana dalam sebuah kalimat agar semakin hidup. Mudahnya, dapat dipahami bahwa majas dapat menjadi ungkapan yang bisa menghidupkan suatu kalimat.
Terdapat beberapa jenis majas yang sering digunakan dalam menulis puisi, di antaranya adalah:
1) Majas perbandingan, beberapa majas yang termasuk ke dalam majas perbandingan antara lain alegori, metafora, metonimia, litotes, hiperbola, pars pro toto, totem pro parte, dan eufimisme.
2) Majas sindiran, yang paling sering muncul di buku sekolah seperti ironi, sarkasme, dan sinisme.
3) Majas penegasan, contohnya adalah pleonasme, repetisi, dan aliterasi.
Dari beberapa jenis majas tersebut, salah satu macamnya adalah majas litotes. Majas litotes adalah majas yang digunakan untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri.
Larik puisi tersebut menggunakan majas litotes. Gambaran yang ada dalam larik tersebut adalah sesorang yang mempersilahkan orang lain untuk mampir ke gubuk. Gubuk yang dimaksud adalah rumah, yang biasanya rumah itu terlihat bagus.
Dengan demikian, jenis majas yang terdapat pada potongan larik puisi yaitu majas litoles.