Iklan
Pertanyaan
Bacalah teks berikut.
Jenderal Sudirman
Siapa yang tidak mengenal tokoh besar Jenderal Sudirman? Setiap kita bangsa Indonesia secara umum tentu mengenalnya, bahkan dunia internasional. Ia adalah pahlawan dan tokoh pejuang yang berasal dari kalangan angkatan bersenjata. Bahkan, karena ketokohan dan kepeloporannya di bidang ketentaraan, maka wajar kalau Jenderal Sudirman dikenal sebagai Bapak TNI. Sekalipun secara formal ia bukan lulusan akademi militer, tetapi karena bakat, semangat, dan disiplin yang tinggi serta tanggung jawab dan panggilan hati nurani untuk berjuang mencapai dan menegakkan kemerdekaan Indonesia, maka Sudirman mencuat sebagai pemimpin di lingkungan angkatan perang Indonesia.
Sebagai Bapak TNI, Sudirman telah menjadi motivator, idola, dan cermin keteladanan atau guru bagi para prajurit. Ia seorang yang sangat disiplin, tegas, dan teguh pendiriannya. Sebagai Bapak TNI, ia bukan disimbolkan oleh tanda pangkat, bintang atau tanda jasa, tetapi ditandai dengan semangat dan nurani yang tajam sebagai seorang pejuang. Pakaian khasnya, adalah destar atau ikat wulung (ikat kepala berwarna hitam), baju mantol hijau tentara, dan keris yang terselip. Ia sangat dekat dengan anak buah, arif, dan tidak bersikap keras, tetapi lebih menonjolkan watak kebapakannya. Itulah beberapa keistimewaan Sudirman yang jarang ditemukan pada diri pimpinan tentara dan mungkin juga pemimpin nasional yang lain.
Namun, di balik keistimewaan itu, belum banyak di antara masyarakat yang mengetahui bahwa Sudirman adalah anak desa yang harus berjuang agar survive hidupnya selama "tiga zaman", dengan penuh kesederhanaan, laku prihatin, heroik, dan tetap menjaga kesalehannya. Sebagaimana layaknya masyarakat Indonesia yang dikenal religius, Sudirman sebagai anak desa di Jawa, setiap sore biasa pergi ke surau atau langgar untuk belajar membaca Alquran dan pengetahuan agama Islam. Ia tumbuh di tengah-tengah keluarga dan masyarakat Jawa yang muslim sehingga wajar kalau sejak kecil sudah belajar agama. Ia kemudian tumbuh sebagai remaja dan pemuda aktifis, dan guru di Persyarikatan Muhammadiyah di Cilacap.
(Sumber: Guru Bangsa, Sebuah Biografi Jenderal Sudirman, 2008: 1-2)
Ide pokok paragraf kedua adalah ...
Sudirman telah menjadi motivator, idola, dan cermin keteladanan atau guru bagi para prajurit.
Pakaian khas Jenderal Sudirman adalah destar atau ikat wulung (ikat kepala berwarna hitam), baju mantol hijau tentara, dan keris yang terselip.
Keistimewaan Sudirman yang jarang ditemukan pada diri pimpinan tentara dan mungkin juga pemimpin nasional yang lain.
Jenderal Sudirman sangat dekat dengan anak buah, arif, dan tidak bersikap keras, tetapi lebih menonjolkan watak kebapakannya.
Jenderal Sudirman berlaku heroik dan religius
Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb
Habis dalam
00
:
02
:
26
:
09
Iklan
E. Iga
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Sanata Dharma
16
5.0 (3 rating)
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia