Ide mengenai “budaya yang mendukung kemajuan Jepang di berbagai sektor” dapat dikembangkan menjadi paragraf penegasan kembali, yaitu ...

Masyarakat Jepang sangat mendukung visi pendidikan di Jepang. Jika kamu bertaya kepada mereka, “Apakah arti pelajar itu?” Maka mereka akan menjawab bahwa “Pelajar adalah masa depan Jepang.” Jepang sangat menghargai pendidikan, kebersihan, dan waktu. Hal-hal itu mencerminkan budaya Jepang.

Pernah membayangkan bagaimana kehidupan di Jepang? Anak-anak Jepang membersihkan sekolah mereka setiap hari, selama seperempat jam dengan para guru. Itulah yang menyebabkan munculnya generasi Jepang yang sederhana dan suka pada kebersihan.

Pekerja kebersihan di Jepang dimaksudkan untuk menciptakan kesehatan. Oleh karena itu, mereka sering disebut “insinyur kesehatan” dan mendapatkan gaji setara dengan Rp50 Juta per bulan. Untuk merekrut mereka dilakukan melalui tes tertulis dan wawancara.

Masyarakat Jepang sangat menghargai waktu. Mereka selalu menepati waktu. Bahkan, tingkat keterlambatan kereta di Jepang hanya sekitar 7 detik per tahun. Budaya mereka dalam menghargai nilai waktu sangat dijaga sehingga mereka sangat tepat waktu, dengan perhitungan menit dan detik.

Sepertinya, tak ada yang bisa mengalahkan Jepang dalam hal budaya tepat waktu dan budaya kebersihannya. Para siswa belajar menjaga kebersihan karena dalam mengatasi kebersihan merupakan bagian dari etika Jepang. Budaya tepat waktu juga sangat dijaga oleh masyarakatnya.