Menurut hukum Raoult, tekanan uap larutan (P) sebanding dengan hasil kali fraksi mol pelarut (Xp) dengan tekanan uap pelarut murni (P∘). Larutan elektrolit memiliki jumlah partikel lebih banyak, karena dalam air terurai menjadi ion-ionnya sehingga terdapat faktor Van't Hoff (i). Khusus untuk tekanan uap, nilai i diperhitungkan pada saat menentukan fraksi mol pelarut dan terlarut.
Untuk menyelesaikan soal diatas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Tentukan mol zat terlarut (nt) dan mol pelarut (np)
Diasumsikan massa larutan adalah 100 g, maka:
10% (massa) massa air (H2O)Mr NaOHMr H2Onntnp→============= 100 g larutan10 g NaOH(100−10)g90 g1(Ar Na)+1(Ar O)+1(Ar H)1(23)+1(16)+1(1)23+16+1402(Ar H)+1(Ar O)2(1)+1(16)2+1618MrmassanNaOH=4010=0,25 molnH2O=1890=5 mol
2. Tentukan faktor Van't Hoff (i)
NaOH merupakan basa kuat dan mudah larut dalam air sehingga dapat dianggap terurai sempurna (α=1).
NaOH ni→===== Na+ + OH−jumlah ion=21+(n−1)α1+(2−1)11+12
3. Tentukan fraksi mol pelarut (Xp)
Xp===np+ntnp5+0,2550,95
4. Tentukan tekanan uap larutan (P)
P===Xp×P∘0,95×105 mmHg100 mmHg
Dengan demikian, tekanan uap larutan NaOH tersebut adalah 100 mmHg.