Pada tekanan 760 mmHg, titik beku air adalah 0 ∘C. Namun saat air ditambahkan dengan zat terlarut akan menciptakan interaksi baru antara pelarut dan zat terlarut sehingga mengganggu molekul air untuk mengalami transisi fase cair ke fase padat. Supaya larutan etilen glikol dapat membeku, diperlukan suhu yang lebih rendah untuk larutan dapat berubah fase. Melihat hal tersebut, penambahan zat dapat mengalami penurunan titik beku.
Penurunan titik beku merupakan hasil ali dari molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik beku molal.
△Tf=m×Kf
Etilen glikol memiliki rumus molekul C2H6O2 dimana larutan etilen glikol termasuk dalam larutan non elektrolit. Ini dikarenakan molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan.
Penurunan titik beku yang terjadi ketika air ditambahkan etilen glikol sebagai berikut:
- Menentukan molalitas larutan etilen glikol
m=Mr etilen glikolmassa etilen glikol×massa pelarut1000m=62 g/mol6,2 gram×100 gram1000m=1 molal
- Menentukan nilai penurunan titik beku
△Tf=m×Kf△Tf=1 molal×1,86 ∘C/m△Tf=1,86 ∘C
Jadi, penurunan titik beku pada larutan etilen glikol sebesar 1,86 ∘C.