Pertanyaan

Hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi IX Gerakan Non Blok yang berpengaruh terhadap negara berkembang antara lain....

pembentukan dialog Utara-Selatan
pembentukan Kelompok Tingkat Tinggi G-15
peningkatan upaya menjaga perdamaian dunia
pemberantasan kemiskinan di berbagai negara
penyelesaian konflik Timur Tengah

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

Klaim

A. NIZAR

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Surabaya

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) IX Gerakan Non Blok berlangsung di Beograd, Yugoslavia pada September 1989, dengan ketuanya yaitu Presiden Janez Drnosek. KTT tersebut berhasil membentuk Kelompok Tingkat Tinggi bernama G-15 sebagai wadah kerja sama ekonomi dan pembangunan bagi negara-negara berkembang. G-15 untuk Konsultasi dan KerjaSama Selatan-Selatan ( Summit Level Consultative Group on World Economic Crisis and Development ). G-15 secara organisasi bukan bagian dari GNB, meskipun diumumkan pada kesempatan KTT GNB. G-15 berfungsi sebagai wadah kerja sama ekonomi dan pembangunan negara-negara berkembang seperti Aljazair, Argentina, Brazil, Chili, India, Indonesia, Iran, Jamaika, Kenya, Malaysia, Meksiko, Mesir,Nigeria, Peru, Senegal, Sri Lanka, Venezuela, dan Zimbabwe. G-15 diharapkan dapat mendayagunakan potensi kerja sama di antaranegara-negaraberkembang. Pada gilirannya G-15 melalui peningkatan kerja sama Selatan-Selatan tersebut akan menunjang kredibilitas negara-negara berkembang dalam upayanya untuk mengaktifkan kembali dialog Utara-Selatan. G-15 juga dapat dimanfaatkan sebagai mekanisme untuk menyampaikan kepentingan negara berkembang dalam forum G-20.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) IX Gerakan Non Blok berlangsung di Beograd, Yugoslavia pada September 1989, dengan ketuanya yaitu Presiden Janez Drnosek. KTT tersebut berhasil membentuk Kelompok Tingkat Tinggi bernama G-15 sebagai wadah kerja sama ekonomi dan pembangunan bagi negara-negara berkembang. G-15 untuk Konsultasi dan Kerja Sama Selatan-Selatan (Summit Level Consultative Group on World Economic Crisis and Development). G-15 secara organisasi bukan bagian dari GNB, meskipun diumumkan pada kesempatan KTT GNB. G-15 berfungsi sebagai wadah kerja sama ekonomi dan pembangunan negara-negara berkembang seperti Aljazair, Argentina, Brazil, Chili, India, Indonesia, Iran, Jamaika, Kenya, Malaysia, Meksiko, Mesir, Nigeria, Peru, Senegal, Sri Lanka, Venezuela, dan Zimbabwe. G-15 diharapkan dapat mendayagunakan potensi kerja sama di antara negara-negara berkembang. Pada gilirannya G-15 melalui peningkatan kerja sama Selatan-Selatan tersebut akan menunjang kredibilitas negara-negara berkembang dalam upayanya untuk mengaktifkan kembali dialog Utara-Selatan. G-15 juga dapat dimanfaatkan sebagai mekanisme untuk menyampaikan kepentingan negara berkembang dalam forum G-20.