Haji Agus Salim dikenal sebagai The Grand Old Man , karena keahliannya sebagai seorang diplomat. Salah satu peran Haji Agus Salim sebagai diplomat bagi Indonesia yang baru merdeka adalah....

Pembahasan

Indonesia yang baru merdeka pada 17 Agustus 1945 belum langsung mendapat pengakuan dari negara-negara lain. Inilah yang menjadi tugas bagi Haji Agus Salim yang di masa awal kemerdekaan menjadi Wakil Menteri Luar Negeri. Haji Agus Salim mendapatkan tugas menyampaikan kepada dunia tentang kemerdekaan Indonesia. Hal itu didasari karena Haji Agus Salim sebagai seorang pemimpin yang cerdas, serta mahir berpidato dalam bahasa Belanda, Inggris, Prancis, Jerman dan Belanda. Haji Agus Salim didaulat sebagai ketua tim yang pada tahun 1947 terbang ke Mesir. Haji Agus Salim bersama Rasjidi sebagai sekretaris bendahara, serta tiga orang anggota yaitu Nazir Pamoentjak, Abdul Kadir, dan A.R. Baswedan. Delegasi Indonesia berangkat terlebih dahulu ke Bombay, India pada tanggal 16 Maret 1947, kemudian meneruskan perjalanan ke Mesir setelah persiapan di Bombay selesai. Pada saat di Mesir, pidato-pidato Haji Agus Salim memikat rakyat dan pemerintah Mesir. Pidato Agus Salim dibumbui dengan gaya humor yang menarik. Pemerintah Mesir tertarik dan akhirnya memutuskan untuk mengakui Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh. Perjanjian tersebut ditandatangani di Kementerian Luar Negeri Mesir pada 10 Juni 1947. Pihak Indonesia diwakili Haji Agus Salim, waktu itu sebagai Wakil Menteri Luar Negeri dan Mahmoed Fahmi al Nokrasyi sebagai Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Mesir.