Iklan

Iklan

Pertanyaan

Gerakan revolusioner yang dimotori kaum Bolshevik yang berpahamkan komunis pada akhirnya berujung pada lahirnya negara Uni Soviet 30 Desember 1922. Uni Soviet pun tumbuh besar menjadi negara adidaya yang bersaing dengan Amerika Serikat dalam memegang kendali politik dunia. Namun, di luar dugaan, kedigdayaan Uni Soviet ternyata harus berakhir ketika pada 26 Desember Majelis Agung Uni Soviet secara resmi membubarkan dirinya yang kemudian menandai berakhirnya Uni Soviet. Bubarnya Uni Soviet sebagai negara yang berbasis komunis kuat disebabkan karena..

Gerakan revolusioner yang dimotori kaum Bolshevik yang berpahamkan komunis pada akhirnya berujung pada lahirnya negara Uni Soviet 30 Desember 1922. Uni Soviet pun tumbuh besar menjadi negara adidaya yang bersaing dengan Amerika Serikat dalam memegang kendali politik dunia. Namun, di luar dugaan, kedigdayaan Uni Soviet ternyata harus berakhir ketika pada 26 Desember Majelis Agung Uni Soviet secara resmi membubarkan dirinya yang kemudian menandai berakhirnya Uni Soviet. Bubarnya Uni Soviet sebagai negara yang berbasis komunis kuat disebabkan karena..

  1. Uni Soviet merasa kalah saing dari Amerika Serikat

  2. adanya wasiat Stalin agar kelak Soviet menjadi negara kapitalis

  3. adanya invasi militer Amerika Serikat yang merusak pusat ibu kota Moskwa

  4. adanya kebijakan glasnost dan perestroika yang menandai reformasi Uni Soviet

  5. adanya intervensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memaksa Soviet mengadopsi kapitalisme

Iklan

E. Mar'Atus

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Airlangga

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Bubarnya Uni Soviet sebagai sebuah negara adidaya yang berbasiskan massa komunis yang kuat disebabakan oleh faktor seperti adanya kebijakan glasnost (keterbukaan bidang politik) dan perestroika (restrukturisasi binag ekonomi) yang diterapkan oleh Presiden Uni Soviet bernama Mikhail Gorbachev. Alih-alih berdampak positif, kebijakan glasnost malah membuat Uni Soviet bergolak dan melahirkan nasionalisme untuk membangkitkan kembali ketegangan-ketegangan etnis yang bergolak di berbagai republik Soviet. Ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi-kondisi ekonomi, yang menjadi lebih berani karena kebebasan oleh glasnost , jauh lebih luas daripada yang sebelumnya pada masa Soviet. Dan Meskipunperestroikadianggap berani dalam konteks sejarah Soviet, upaya-upaya Gorbachev untuk melakukan pembaruan ekonomi tidak cukup efektif untuk memulai kembali ekonomi negara yang sangat lesu pada akhir 1980-an. Pada 1990 pemerintah Soviet praktis telah kehilangan seluruh kendali terhadap kondisi-kondisi ekonomi. Pengeluaran pemerintah meningkat dengan tajam karena semakin meningkatnya usaha-usaha yang tidak menguntungkan yang membutuhkan dukungan negara sementara subsidi harga konsumen juga berlanjut.Berkenaan dengan kebijakan reformasi Gorbachev tersebut, Vladislav Zubok dalam A Failed Empire: The Soviet Union in The Cold War from Stalin to Gorbachev (2007) menyebut, langkah-langkah reformasi Mikhail Gorbachev yang mengakhiri isolasi, membongkar dogma-dogma ideologis, serta menampilkan wajah baru Soviet berakhir dengan kebangkrutan. Dan sebagai akibatnya, sejak 1 Januari 1991, Uni Soviet mengalami keretakan hebat. Para pemimpin Rusia, Ukraina, dan Belarusia (tiga negara pelopor berdirinya Uni Soviet) menandatangani perjanjian yang mengatur persemakmuran negara-negara merdeka pada 8 Desember 1991. Inilah indikator awal bubarnya Uni Soviet. Tidak lama kemudian, Mikhail Gorbachev memilih mengundurkan diri dari kursi pemimpin tertinggi Uni Soviet di tanggal 25 Desember 1991. Keesokan harinya, pada 26 Desember 1991, Uni Soviet resmi bubar dengan ditandai pengambilalihan kantor-kantor Uni Soviet oleh pemerintahan Rusia setelah Majelis Agung Uni Soviet secara resmi membubarkan dirinya.

Bubarnya Uni Soviet sebagai sebuah negara adidaya yang berbasiskan massa komunis yang kuat disebabakan oleh faktor seperti adanya kebijakan glasnost (keterbukaan bidang politik) dan perestroika (restrukturisasi binag ekonomi) yang diterapkan oleh Presiden Uni Soviet bernama Mikhail Gorbachev. Alih-alih berdampak positif, kebijakan glasnost malah membuat Uni Soviet bergolak dan melahirkan nasionalisme untuk membangkitkan kembali ketegangan-ketegangan etnis yang bergolak di berbagai republik Soviet. Ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi-kondisi ekonomi, yang menjadi lebih berani karena kebebasan oleh glasnost, jauh lebih luas daripada yang sebelumnya pada masa Soviet. Dan Meskipun perestroika dianggap berani dalam konteks sejarah Soviet, upaya-upaya Gorbachev untuk melakukan pembaruan ekonomi tidak cukup efektif untuk memulai kembali ekonomi negara yang sangat lesu pada akhir 1980-an.

 

Pada 1990 pemerintah Soviet praktis telah kehilangan seluruh kendali terhadap kondisi-kondisi ekonomi. Pengeluaran pemerintah meningkat dengan tajam karena semakin meningkatnya usaha-usaha yang tidak menguntungkan yang membutuhkan dukungan negara sementara subsidi harga konsumen juga berlanjut. Berkenaan dengan kebijakan reformasi Gorbachev tersebut, Vladislav Zubok dalam A Failed Empire: The Soviet Union in The Cold War from Stalin to Gorbachev (2007) menyebut, langkah-langkah reformasi Mikhail Gorbachev yang mengakhiri isolasi, membongkar dogma-dogma ideologis, serta menampilkan wajah baru Soviet berakhir dengan kebangkrutan. Dan sebagai akibatnya, sejak 1 Januari 1991, Uni Soviet mengalami keretakan hebat. Para pemimpin Rusia, Ukraina, dan Belarusia (tiga negara pelopor berdirinya Uni Soviet) menandatangani perjanjian yang mengatur persemakmuran negara-negara merdeka pada 8 Desember 1991. Inilah indikator awal bubarnya Uni Soviet. Tidak lama kemudian, Mikhail Gorbachev memilih mengundurkan diri dari kursi pemimpin tertinggi Uni Soviet di tanggal 25 Desember 1991. Keesokan harinya, pada 26 Desember 1991, Uni Soviet resmi bubar dengan ditandai pengambilalihan kantor-kantor Uni Soviet oleh pemerintahan Rusia setelah Majelis Agung Uni Soviet secara resmi membubarkan dirinya.

 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

33

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Praktik liberalisme ketika masa kolonial Belanda berdampak pada banyak munculnya pengusaha swasta asing yang menanamkan modalnya di Indonesia. Hal ini karena....

4

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia