Untuk dapat menjawab soal ini kalian harus bisa memahami perbedaan sifat cahaya menurut percobaan interferensi pada lapisan tipis, radiasi elektrommagnetik, efek fotolistrik, difraksi elektron, dan difraksi sinar X. Dari perbedaan-perbedaan itu kalian dapat menyimpulkan sendiri pada peristiwa mana cahaya dapat dianggap sebagai partikel.
Pernyataan (A) salah. Jika cahaya yang dijatuhkan pada selaput tipis cahaya monokhromatik, maka pada gelembung sabun tidak akan terlihat warna pelangi, melainkan warna terang dan gelap. Ini menunjukkan bahwa cahaya adalah gelombang.
Pernyataan (B) salah. Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet yang berosilasi dan merambat melewati ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Cahaya tampak adalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik atau gelombang.
Pernyataan (C) benar. Efek fotolistrik adalah pengeluaran elektron dari suatu permukaan (biasanya logam) ketika dikenai, dan menyerap, radiasi elektromagnetik (seperti cahaya tampak dan radiasi ultraungu) yang berada di atas frekuensi ambang tergantung pada jenis permukaan. Cahaya dalam peristiwa ini dianggap sebagai partikel.
Pernyataan (D) salah. Difraksi Elektron adalah peristiwa penyebaran atau pembelokan cahaya pada saat melintas melalui celah atau ujung penghalang. Difraksi merupakan metode yang unggul untuk memahami apa yang terjadi pada level atomis dari suatu material kristalin. Cahaya pada kasus ini dianggap sebagai gelombang.
Pernyataan (E) salah. Difraksi sinar-X merupakan teknik yang digunakan untuk menganalisis padatan kristalin. Sinar-X merupakan radiasi gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang sekitar 1 Å, berada di antara panjang gelombang sinar gama (γ) dan sinar ultraviolet. Sinar-X dihasilkan jika elektron berkecepatan tinggi menumbuk suatu logam target.