Dewasa ini tak jarang pasangan suami istri memutuskan untuk tidak memiliki keturunan (voluntary childless/childfree). Sebagian dari mereka lebih memilih untuk mengadopsi daripada memiliki anak sendiri, sementara sebagian yang lain merasa puas hidup berdua bersama pasangannya. Beberapa alasan yang melatarbelakangi pilihan tersebut adalah karena tidak menginginkan anak, ingin melanjutkan karir, alasan lingkungan (overpopulation & climate change), trauma masa kecil dalam keluarga, kondisi kesehatan, alasan ekonomi (merawat anak membutuhkan biaya lebih), dan juga gaya hidup.

Pilihan untuk tidak memiliki anak masih menjadi topik perdebatan. Sebagian besar masyarakat menjunjung tinggi peran orang tua dalam kehidupan dewasa sehingga orang yang memilih tidak memiliki anak kadang akan dianggap sebagai orang "individualistis" yang menghindari tanggung jawab sosial dan kurang siap untuk berkomitmen untuk membantu orang lain. Namun, kelompok tertentu beranggapan bahwa menjadi anak tanpa anak itu memiliki keuntungannya sendiri.

Faktor penyebab konflik yang mendasari terjadinya perdebatan dalam kasus tersebut adalah ...