Iklan

Iklan

Pertanyaan

Eksistensi Kesultanan Qadriyah di Nusantara terbilang relatif singkat. Kesultanan Qadriyah hanya berlangsung selama 179 tahun, dengan sultan terakhir yang bernama….

Eksistensi Kesultanan Qadriyah di Nusantara terbilang relatif singkat. Kesultanan Qadriyah hanya berlangsung selama 179 tahun, dengan sultan terakhir yang bernama….

  1. Sultan Syarif Kasim Al-Qadrie

  2. Sultan Syarif Hamid Al-Qadrie

  3. Sultan Syarif Yusuf Al-Qadrie

  4. Sultan Syarif Thaha Al-Qadrie

  5. Sultan Syarif Hamid II Al-Qadrie

Iklan

F. Freelancer8

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Kesultanan Qadriyah bisa dikatakan sebagai kesultanan termuda di Nusantara. Namun, eksistensi Kesultanan Qadriyah di Nusantara terbilang relatif singkat, yang hanya berlangsung selama 179 tahun jika dihitung dari masa kelahirannya yakni pada tanggal 23 Oktober 1771 hingga berakhir pada awal kemerdekaan Republik Indonesia tepatnya 5 Januari 1950. Dalam kurun waktu tersebut Kesultanan Qadriyah dipimpin oleh delapan Sultan, di antaranya adalah: Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadrie (1778 – 1808) Sultan Syarif Kasim Al-Qadrie (1808 – 1819) Sultan Syarif Usman Al-Qadrie (1819 – 1855) Sultan Syarif Hamid Al-Qadrie (1855 – 1872) Sultan Syarif Yusuf Al-Qadrie (1872 – 1895) Sultan Syarif Muhammad Al-Qadrie (1895 –1944) Sultan Syarif Thaha Al-Qadrie (Agustus – Oktober 1945) Sultan Syarif Hamid II Al-Qadrie (1945 – 1950)

Kesultanan Qadriyah bisa dikatakan sebagai kesultanan termuda di Nusantara. Namun, eksistensi Kesultanan Qadriyah di Nusantara terbilang relatif singkat, yang hanya berlangsung selama 179 tahun jika dihitung dari masa kelahirannya yakni pada tanggal 23 Oktober 1771 hingga berakhir pada awal kemerdekaan Republik Indonesia tepatnya 5 Januari 1950. Dalam kurun waktu tersebut Kesultanan Qadriyah dipimpin oleh delapan Sultan, di antaranya adalah:

  1. Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadrie (1778 – 1808) 
  2. Sultan Syarif Kasim Al-Qadrie (1808 – 1819)
  3. Sultan Syarif Usman Al-Qadrie (1819 – 1855) 
  4. Sultan Syarif Hamid Al-Qadrie (1855 – 1872) 
  5. Sultan Syarif Yusuf Al-Qadrie (1872 – 1895) 
  6. Sultan Syarif Muhammad Al-Qadrie (1895 –1944) 
  7. Sultan Syarif Thaha Al-Qadrie (Agustus – Oktober 1945) 
  8. Sultan Syarif Hamid II Al-Qadrie (1945 – 1950) 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Tiga tokoh ulama yakni Dato’ Ri Bandang, Dato’ Ri Pattimang, dam Dato’ Tiro yang melakukan proses islamisasi di wilayah Sulawesi Selatan, berasal dari….

1

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia