Bilangan oksidasi (biloks) adalah jumlah muatan positif dan negatif pada suatu atom. Aturan-aturan untuk menentukan bilangan oksidasi suatu atom sebagai berikut:
- Bilangan oksidasi unsur bebas (atom atau molekul unsur) adalah 0 (nol).
- Bilangan oksidasi ion monoatom dan poliatom sama dengan muatan ionnya.
- Bilangan oksidasi unsur logam dari golongan IA adalah +1 dan unsur logam dari golongan IIA adalah +2, dan unsur logam golongan IIIA adalah +3
- Bilangan oksidasi unsur golongan VIA pada senyawa biner adalah -2 dan unsur golongan VIIA pada senyawa biner adalah -1.
- Bilangan oksidasi unsur H dalam senyawa umumnya +1, kecuali dalam senyawa hidrida logam = -1.
- Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawa umumnya = -2. Bilangan oksidasi O dalam senyawa peroksida = -1.
a.
Bilangan oksidasi K = +1, karena merupakan unsur logam golongan IA sesuai pada poin 3. Sedangkan bilangan oksidasi N dapat dicari dengan perhitungan di bawah ini.
b.
Bilangan oksidasi Na = +1, karena merupakan unsur logam golongan IA sesuai pada poin 3. Bilangan oksidasi O = -2 sesuai pada poin 6. Sedangkan bilangan oksidasi N dapat dicari dengan perhitungan di bawah ini.
c.
Bilangan oksidasi O = -2 sesuai pada poin 6. Sedangkan bilangan oksidasi S dapat dicari dengan perhitungan di bawah ini.
d.
Bilangan oksidasi O = -2 sesuai pada poin 6. Sedangkan bilangan oksidasi N dapat dicari dengan perhitungan di bawah ini.
e.
Bilangan oksidasi Cl = -1 sesuai pada poin 4. Sedangkan bilangan oksidasi P dapat dicari dengan perhitungan di bawah ini.
f.
Bilangan oksidasi O = -2 sesuai pada poin 6. Sedangkan bilangan oksidasi Al dapat dicari dengan perhitungan di bawah ini.
g.
Bilangan oksidasi F = -1 sesuai pada poin 4. Sedangkan bilangan oksidasi B dapat dicari dengan perhitungan di bawah ini.
Jadi, zat bergaris bawah yang memiliki bilangan oksidasi sama adalah:
- unsur I dalam dengan unsur P dalam
- unsur N dalam dengan unsur Al dalam serta unsur B dalam