Inhibitor merupakan zat yang dapat menghambat kerja enzim. Bersifat reversible dan irreversible. Inhibitor reversible dibedakan menjadi inhibitor kompetitif dan nonkompetitif. Sedangkan inhibitor irreversible berikatan dengan sisi aktif enzim secara kuat sehingga tidak dapat terlepas. Enzim menjadi tidak aktif dan tidak dapat kembali seperti semula (irreversible). Contohnya, diisopropilfluorofosfat yang menghambat kerja asetilkolin-esterase.
Pestisida dapat didefinisikan sebagai semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman. Berdasarkan jenis bentuk kimianya, pestisida golongan insektisida dapat dikelompokkan menjadi organofosfat, karbamat, organoklorin, dan pyretroid. Pestisida golongan organofosfat merupakan insektisida yang banyak digunakan. Pestisida golongan ini mempunyai sifat salah satunya yaitu menghambat fungsi enzim kolinesterase.
Organofosfat menghambat aksi pseudokolinesterase dalam plasma dan kolinesterase dalam sel darah merah dan pada sinapsnya. Asetilkolin secara normal dihidrolisis oleh enzim tersebut menjadi asetat dan kolin. Saat enzim ini dihambat, jumlah asetilkolin meningkat dan berikatan pada reseptor muskarinik dan nikotinik pada sistem saraf pusat dan perifer. Hal tersebut menyebabkan timbulnya gejala keracunan yang berpengaruh pada seluruh bagian tubuh.
Salah satu masalah utama yang berkaitan dengan keracunan pestisida adalah gejala dan tanda keracunan umumnya tidak spesifik bahkan cenderung menyerupai gejala penyakit biasa seperti mual, pusing, dan lemah sehingga oleh masyarakat dianggap sebagai suatu penyakit yang tidak memerlukan terapi khusus.
Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah C.