Iklan

Pertanyaan

Di dalam antera bunga terdapat mikrosporangium yang di dalamnya terdapat beberapa sel induk mikrospora. Di dalam perkembangannya, setiap sel induk mikrospora akan menghasilkan serbuk sari. Jika dilihat dari tingkat ploidinya, sel induk spora tersebut bersifat….

Di dalam antera bunga terdapat mikrosporangium yang di dalamnya terdapat beberapa sel induk mikrospora. Di dalam perkembangannya, setiap sel induk mikrospora akan menghasilkan serbuk sari. Jika dilihat dari tingkat ploidinya, sel induk spora tersebut bersifat….

  1. haploid, karena merupakan sel gamet

  2. haploid, mengalami pembelahan meiosis untuk menjadi polen yang haploid dalam jumlah yang banyak.

  3. haploid, karena mengalami pembelahan meiosis sebelumnya

  4. diploid, dan akan mengalami dua kali pembelahan meiosis untuk membentuk polen atau serbuk sari yang haploid.

  5. diploid, dan akan mengalami sekali pembelahan meiosis menjadi mikrospora haploid, dilanjutkan dengan pembelahan mitosis membentuk sel gamet dan sel vegetatif

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

01

:

19

:

30

:

50

Klaim

Iklan

N. Shoimah

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Pembentukan gamet jantan diawali dengan perkembangan mikrosporangium di dalam antera. Lapisan hipodermis (lapisan sel bagian dalam) antera membentuk sel-sel sporogen secara mitosis yang kemudian berkembang menjadi sel induk mikrospora (2n). Sel induk mikrospora kemudian membelah secara meiosis. Masing-masing sel induk mikrospora menghasilkan empat sel haploid (n) yang saling menempel satu sama lain membentuk tetrad mikrospora. Setelah tetrad memisah, masing-masing sel haploid tersebut berkembang menjadi mikrospora (serbuk sari). Setelah serbuk sari matang, inti sel membelah secara mitosis (dalam dua kali pembelahan mitosis) membentuk dua inti sel generatif dan satu inti sel vegetatif.

Pembentukan gamet jantan diawali dengan perkembangan mikrosporangium di dalam antera. Lapisan hipodermis (lapisan sel bagian dalam) antera membentuk sel-sel sporogen secara mitosis yang kemudian berkembang menjadi sel induk mikrospora (2n). Sel induk mikrospora kemudian membelah secara meiosis. Masing-masing sel induk mikrospora menghasilkan empat sel haploid (n) yang saling menempel satu sama lain membentuk tetrad mikrospora. Setelah tetrad memisah, masing-masing sel haploid tersebut berkembang menjadi mikrospora (serbuk sari). Setelah serbuk sari matang, inti sel membelah secara mitosis (dalam dua kali pembelahan mitosis) membentuk dua inti sel generatif dan satu inti sel vegetatif.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Hana Khaerun Nisa

Pembahasan terpotong Iuaaa

Iklan

Pertanyaan serupa

Cermati proses mikrosporogenesis berikut ini! Terbentuk struktur tetrad. Terjadi meiosis II dan dan menghasilkan 2 sel anakan haploid. Terjadi kariokinesis membentuk mikrospora fungsional....

1

4.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia