Majapahit tercatat dalam sejarah pernah menjadi kemaharajaan besar di Nusantara dengan wilayah yang amat luas. Namun, kerajaan yang berdiri pada akhir abad 13 Masehi ini melemah lalu tamat menjelang abad 16. Apa saja penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit? Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit sebagai berikut:
1. Wafatnya Gajah Mada dan Hayam Wuruk. Setelah Gajah Mada meninggal dunia pada 1364, disusul dengan wafatnya Hayam Wuruk pada 1389, Majapahit tidak memiliki pemimpin yang mampu mengulangi masa kejayaan kerajaan ini. Masa-masa selanjutnya menjadi periode yang suram dan panjang bagi Majapahit. Sering terjadi pertikaian bahkan di dalam lingkungan istana, wilayah-wilayah taklukan pun mulai melepaskan diri yang semakin memperlemah pengaruh Majapahit.
2. Perang Saudara. Tiadanya pemimpin yang kuat membuat internal Majapahit goyah dan terbelah. Pada 1405, terjadi perang saudara yang dikenal dengan sebutan Perang Paregreg. Perang ini melibatkan Wikramawardhana melawan Bhre Wirabhumi. Wikramawardhana adalah istri putri Hayam Wuruk dari permaisuri yakni Kusumawardhani. Sedangkan Bhre Wirabhumi merupakan putra Hayam Wuruk dari istri selir. Perang saudara tersebut dimenangkan oleh Wikramawardhana (1390-1428) yang menjadikan dirinya tetap berkuasa sebagai Raja Majapahit setelah Hayam Wuruk. Namun demikian, Wikramawardhana maupun para penerusnya tidak mampu membangkitkan kejayaan Majapahit.
3. Berkembangnya Agama Islam. Ahmad Mansyur dalam Api Sejarah I (2012:108) menyebutkan, pada periode 1405-1433, armada muslim dari Cina yang dipimpin oleh Laksamana Cheng-Ho beberapa kali datang ke Jawa. Terbentuklah komunitas muslim Cina dan Arab di beberapa daerah, seperti Semarang, Demak, Tuban, serta Ampel. Dari situlah Islam berkembang, terutama di wilayah pesisir pantai Utara Jawa. Mulai terjadi proses islamisasi di banyak tempat di Jawa, termasuk di wilayah kekuasaan Majapahit. Bandar-bandar dagang baru pun dibuka untuk menyaingi bandar milik Majapahit yang pengaruhnya semakin merosot. Salah satu bandar baru yang kemudian berpengaruh adalah di Demak. Di sinilah nantinya berdiri Kesultanan Demak yang merupakan kerajaan bercorak Islam pertama di Jawa dan menjadi ancaman baru bagi Majapahit.
Dengan demikian runtuhnya Kerajaan Majapahit karena adanya pertengkaran keluarga kerajaan, munculnya kekuatan Islam di pesisir utara Jawa, dan banyak daerah yang akhirnya melepaskan diri dari wilayah Majapahit.