Iklan

Iklan

Pertanyaan

Deskripsikan penemuan posil manusia purba Homo Soloensis!

Deskripsikan penemuan posil manusia purba Homo Soloensis!

Iklan

A. Jasmine

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Homo Soloensis ditemukan pertama kali oleh pakar purbakala dari Belanda yang telah mempelajari kehidupan purba bertahun-tahun, yaitu G.H.R von Koenigswald, Ter Haar, serta Oppenoorth. Von Koenigswald dkk menemukan hominid ini sekitar tahun 1931 hingga 1934 berlokasi di wilayah Desa Ngandong, Sangiran di Lembah Sungai Bengawan Solo. Karena penemuan jenis manusia pra aksara ini di Lembah Bengawan Solo maka selanjutnya dinamakan homo soloensis atau manusia pra-aksara dari Solo. Pada saat menemukan fosil Homo soloensis , von Koenigswald mendapati ada 11 fosil berwujud tengkorak. Sebagian kerangkanya sudah hancur, akan tetapi masih terdapat beberapa bagian yang layak diteliti lebih lanjut. Organ tulang rahang beserta gigi 11 fosil tersebut nyaris tidak ada semua. Berdasarkan penelitian fosil-fosil yang ditemukan, Homo soloensis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. Mempunyai volume otak antara 1000 sampai 1200 cc. Otak kecil dari homo soloensis berukuran lebih besar dibanding otak kecil pada manusia Pithecanthropus Erectus. Tengkorak kepala berukuran lebih besar jika dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Mempunyai tinggi badan sekitar 130 sampai 210 cm. Otot pada bagian tengkuk yang mengalami penyusutan. Bentuk muka tidak menonjol ke depan. Tonjolan pada kening agak terputus di tengah tepatnya di atas hidung. Sudah bisa berdiri tegak ( erect ) dan berjalan dengan lebih sempurna. Bentuk fisiknya menyerupai manusia saat ini. Berat badannya berkisar antara 30 sampai 150 kg. Berdasarkan penjelasannya di atas, maka Homo Soloensis ditemukan pertama kali oleh pakar purbakala dari Belanda yang telah mempelajari kehidupan purba bertahun-tahun, yaitu G.H.R von Koenigswald, Ter Haar, serta Oppenoorth. Von Koengswald dkk menemukan hominid ini sekitar tahun 1931 hingga 1934 berlokasi di wilayah Desa Ngandong, Sangiran di Lembah Sungai Bengawan Solo.

Homo Soloensis ditemukan pertama kali oleh pakar purbakala dari Belanda yang telah mempelajari kehidupan purba bertahun-tahun, yaitu G.H.R von Koenigswald, Ter Haar, serta Oppenoorth. Von Koenigswald dkk menemukan hominid ini sekitar tahun 1931 hingga 1934 berlokasi di wilayah Desa Ngandong, Sangiran di Lembah Sungai Bengawan Solo. Karena penemuan jenis manusia pra aksara ini di Lembah Bengawan Solo maka selanjutnya dinamakan homo soloensis atau manusia pra-aksara dari Solo. Pada saat menemukan fosil Homo soloensis, von Koenigswald mendapati ada 11 fosil berwujud tengkorak. Sebagian kerangkanya sudah hancur, akan tetapi masih terdapat beberapa bagian yang layak diteliti lebih lanjut. Organ tulang rahang beserta gigi 11 fosil tersebut nyaris tidak ada semua. Berdasarkan penelitian fosil-fosil yang ditemukan, Homo soloensis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

  1. Mempunyai volume otak antara 1000 sampai 1200 cc.
  2. Otak kecil dari homo soloensis berukuran lebih besar dibanding otak kecil pada manusia Pithecanthropus Erectus.
  3. Tengkorak kepala berukuran lebih besar jika dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus.
  4. Mempunyai tinggi badan sekitar 130 sampai 210 cm.
  5. Otot pada bagian tengkuk yang mengalami penyusutan.
  6. Bentuk muka tidak menonjol ke depan.
  7. Tonjolan pada kening agak terputus di tengah tepatnya di atas hidung.
  8. Sudah bisa berdiri tegak (erect) dan berjalan dengan lebih sempurna.
  9. Bentuk fisiknya menyerupai manusia saat ini.
  10. Berat badannya berkisar antara 30 sampai 150 kg.

Berdasarkan penjelasannya di atas, maka Homo Soloensis ditemukan pertama kali oleh pakar purbakala dari Belanda yang telah mempelajari kehidupan purba bertahun-tahun, yaitu G.H.R von Koenigswald, Ter Haar, serta Oppenoorth. Von Koengswald dkk menemukan hominid ini sekitar tahun 1931 hingga 1934 berlokasi di wilayah Desa Ngandong, Sangiran di Lembah Sungai Bengawan Solo.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

4

Dini Andini

Benda kategori alasan

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Bagaimana corak kehidupan Sinanthropus Pekinensis ?

8

4.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia