Iklan

Pertanyaan

Dasar dari stratifikasi sosial terdiri dari dasar, yaitu … , … , … , … , … , dan ….

Dasar dari stratifikasi sosial terdiri dari dasar, yaitu … , … , … , … , … , dan ….  space 

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

01

:

16

:

25

:

22

Klaim

Iklan

C. Julaika

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Gunadarma

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Poin yang ditanyakan adalah dasar dari stratifikasi sosial. Di dalam masyarakat terdapat struktur sosial. Menurut William Kornblum, struktur sosial yaitu pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antarindividu dan antarkelompok dalam masyarakat. Hubungan ini adalah hubungan timbal balik antara status-status sosial dan peranan-peranan sosial. Menurut Nasikun, dalam konteks Indonesia, struktur sosial dapat dilihat secara horizontal (diferensiasi sosial) dan vertikal (stratifikasi sosial). Stratifikasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial secara bertingkat (hierarkis). Perwujudan pelapisan di dalam masyarakat dikenal dengan istilah kelas sosial. Stratifikasi sosial mempunyai dasar-dasarnya. Dasar stratifikasi dalam masyarakat disebabkan adanya sesuatu yang dihargai lebih, seperti: Kekayaan. Kekayaan berkaitan erat dengan pendapatan. Semakin besar pendapatan seseorang, semakin besar pula kesempatan baginya untuk memiliki banyak harta. Selain itu, semakin besar pula peluangnya untuk menduduki strata atas. Kekuasaan. Kekuasaan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menentukan kehendaknya terhadap orang lain (yang dikuasai). Kekuasaan didukung oleh unsur lain, seperti kedudukan atau posisi dalam masyarakat, kekayaan, kepandaian, bahkan kelicikan. Keturunan. Dalam masyarakat feodal, anggota masyarakat dari keluarga raja atau kaum bangsawan menempati lapisan sosial atas. Umumnya masyarakat menyebut mereka dengan ungkapan " berdarah biru" . Hal itu terdapat pada masyarakat Hindu Bali yang membagi masyarakatnya ke dalam kasta Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Dalam masyarakat tersebut, keturunan kelompok Brahmanalah yang paling dihormati. Pendidikan. Dalam masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan atau pendidikan, orang yang memiliki keahlian atau profesi akan mendapatkan penghargaan lebih besar dibandingkan orang yang tidak memiliki keahlian, berpendidikan rendah, atau buta huruf. Contoh orang yang termasuk golongan berpendidikan antara lain peneliti, cendekiawan atau dosen, dokter, hakim, dan atlet. Status atau kedudukan. Status atau kedudukan menunjukkan hak dan kewajiban seseorang dalam masyarakat. Pada semua sistem sosial, pasti terdapat berbagai macam kedudukan atau status, seperti suami, istri, anak, ketua RT, ketua RW, lurah, camat, kepala sekolah, dan guru. Status atau kedudukan ini akan selalu dikaitkan dengan hak dan kewajiban tertentu. Peran atau role . Dalam konsep kedudukan, peran merupakan aspek yang dinamis. Peran adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status. Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka ia telah menjalankan perannya . Kedudukan dan peran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Tidak ada peran tanpa kedudukan. Dengan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dasar dari stratifikasi sosial, yaitu kekayaan, kekuasaan, keturunan, pendidikan, status atau kedudukan, dan peran atau role.

Poin yang ditanyakan adalah dasar dari stratifikasi sosial.

Di dalam masyarakat terdapat struktur sosial. Menurut William Kornblum, struktur sosial yaitu pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antarindividu dan antarkelompok dalam masyarakat. Hubungan ini adalah hubungan timbal balik antara status-status sosial dan peranan-peranan sosial.

Menurut Nasikun, dalam konteks Indonesia, struktur sosial dapat dilihat secara horizontal (diferensiasi sosial) dan vertikal (stratifikasi sosial). Stratifikasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial secara bertingkat (hierarkis). Perwujudan pelapisan di dalam masyarakat dikenal dengan istilah kelas sosial. 

Stratifikasi sosial mempunyai dasar-dasarnya. Dasar stratifikasi dalam masyarakat disebabkan adanya sesuatu yang dihargai lebih, seperti:

  1. Kekayaan. Kekayaan berkaitan erat dengan pendapatan. Semakin besar pendapatan seseorang, semakin besar pula kesempatan baginya untuk memiliki banyak harta. Selain itu, semakin besar pula peluangnya untuk menduduki strata atas. 
  2. Kekuasaan. Kekuasaan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menentukan kehendaknya terhadap orang lain (yang dikuasai). Kekuasaan didukung oleh unsur lain, seperti kedudukan atau posisi dalam masyarakat, kekayaan, kepandaian, bahkan kelicikan. 
  3. Keturunan. Dalam masyarakat feodal, anggota masyarakat dari keluarga raja atau kaum bangsawan menempati lapisan sosial atas. Umumnya masyarakat menyebut mereka dengan ungkapan " berdarah biru" . Hal itu terdapat pada masyarakat Hindu Bali yang membagi masyarakatnya ke dalam kasta Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Dalam masyarakat tersebut, keturunan kelompok Brahmanalah yang paling dihormati.
  4. Pendidikan. Dalam masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan atau pendidikan, orang yang memiliki keahlian atau profesi akan mendapatkan penghargaan lebih besar dibandingkan orang yang tidak memiliki keahlian, berpendidikan rendah, atau buta huruf. Contoh orang yang termasuk golongan berpendidikan antara lain peneliti, cendekiawan atau dosen, dokter, hakim, dan atlet.
  5. Status atau kedudukan. Status atau kedudukan menunjukkan hak dan kewajiban seseorang dalam masyarakat. Pada semua sistem sosial, pasti terdapat berbagai macam kedudukan atau status, seperti suami, istri, anak, ketua RT, ketua RW, lurah, camat, kepala sekolah, dan guru. Status atau kedudukan ini akan selalu dikaitkan dengan hak dan kewajiban tertentu.
  6. Peran atau role. Dalam konsep kedudukan, peran merupakan aspek yang dinamis. Peran adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status. Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka ia telah menjalankan perannya . Kedudukan dan peran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Tidak ada peran tanpa kedudukan.

Dengan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dasar dari stratifikasi sosial, yaitu kekayaan, kekuasaan, keturunan, pendidikan, status atau kedudukan, dan peran atau role. space 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

9

Iklan

Pertanyaan serupa

Stratifikasi sosial didasari beberapa kriteria, seperti ukuran kekayaan, kekuasaan, dan ilmu pengetahuan (Soekanto dan Sulistyowati, 2014;212 ). Dalam buku berjudul Social Stratification,Trends of Soc...

3

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia