Pada akhir abad ke-18, VOC dibubarkan dan digantikan oleh pemerintah kolonial Belanda. Pemerintah kolonial Belanda tetap berusaha memperkuat kedudukannya dan memperluas wilayah kekuasannya di Nusantara. Perluasan kekuasaan kolonial Belanda di wilayah Indonesia menimbulkan akibat di bidang ekonomi. Kemiskinan dan penderitaan yang dialami oleh rakyat jajahan adalah salah satu akibat dari pelaksanaan politik Drainage (politik pengerukan kekayaan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda). Pada awalnya, Belanda melakukan sistem politik ini untuk mengisi kekosongan kas keuangannya. Pengerukan kekayaan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial antara lain dengan cara
- Penarikan pajak yang tinggi
Pada 1818, pemerintah Belanda menunjuk Van der Capellen sebagai Gubernur Jenderal, dengan kebijakan penarikan pajak tetap yang sangat tinggi kepada rakyat pribumi. Hal ini tentu saja memberatkan rakyat hingga mendorong terjadinya protes dan perlawanan.
- Sistem Tanam Paksa
Pemerintah Belanda terus mencari cara untuk mengatasi masalah ekonomi, hingga akhirnya diberlakukan sistem tanam paksa (cultuur stelsel). Yang dicetuskan oleh van den Bosch. Karena Menurutnya daerah koloni merupakan tempat yang tepat untuk mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya. Pelaksanaan sistem tanam paksa menekankan pada kewajiban rakyat untuk membayar pajak dalam bentuk penyerahan hasil bumi Seperti, kopi, tebu, tembakau, teh, dan nila. Pelaksanaan sistem tanam paksa membuat para petani hidup dalam kemiskinan dan kelaparan.
- Sistem Ekonomi Liberal
Golongan liberal Belanda menganggap sistem tanam paksa sangat memberatkan rakyat. Politik liberal di Indonesia atau yang disebut Politik Pintu Terbuka (Open Door Policy) diawali dengan penghapusan sistem tanam paksa pada 1870. Periode ini ditandai dengan adanya kebebasan usaha berupa penanaman modal swasta di bidang perkebunan dan pertambangan.
Dengan demikian, Politik Drainage merupakan eksploitasi terhadap sumber daya alam dan manusia yang menyebabkan penderitaan rakyat.
Jadi, jawaban yang tepat adalah C