Dalam hirarki militer Jepang, anggota Seinendan tidak dianggap sebagai tentara dalam arti yang sebenarnya, bahkan tidak diperkenankan memegang senjata api, melainkan menggunakan….

Pembahasan

Dalam tugasnya anggota seinendan mengenakan topi pet berwarna coklat dan tidak memiliki hak untuk memiliki senjata api, melainkan menggunakan bambu runcing. Para anggota Seinendan diharuskan mengikuti latihan kemiliteran dengan menggunakan senapan tiruan dan bambu runcing. Para pemuda lebih diperkenalkan pada cara-cara dan situasi yang keras. Hal ini dimaksudkan untuk membiasakan kedisiplinan, sehingga secara perlahan semangat perang Asia Timur Raya mulai disuntikkan kepada para pemuda Indonesia. Akan tetapi, sejak September 1943, para anggota seinendan diberikan pelatihan menggunakan senjata api dan bayonet, serta latihan mengirimkan berita dalam keadaan perang.