Iklan

Pertanyaan

Contoh 1 Dosen yang juga Menjadi Pejabat Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang. Tono: "Saya heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri." Udin: "Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton." Tono: "Ya, Udin tahu sebabnya." Udin: "Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri." Tono: "Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat." Udin: "Loh, apa hubungannya." Tono: "Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain." Udin: "???" Sumber: http://radiosuaradogiyafm,blogspot.co.id dengan penyesuaian Contoh 2 Cara Keledai Membaca Buku Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin. Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya. Dua minggu kemudian ia kernbali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya. Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya. Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya", kata Nasrudin. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. la kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban, "Bagaimana cara mengajari keledai membaca?" Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu. Kalau tidak ditemukan biji gandumnya, ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik balik halaman buku itu". "Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?" tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab, Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya". Jadi, kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?" kata Nashrudin dengan mimik serius. Sumber: http://blogger-apik1.blogspot.co.id (dengan penyesuaian) Menurut pendapatmu, selain menceritakan hal yang lucu, adakah pesan tersirat yang hendak disampaikan pencerita dalam ankedot tersebut?

Contoh 1


Dosen yang juga Menjadi Pejabat

Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.

Tono: "Saya heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri."

Udin: "Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton."

Tono: "Ya, Udin tahu sebabnya."

Udin: "Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri."

Tono: "Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat."

Udin: "Loh, apa hubungannya."

Tono: "Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain."

Udin: "???"

Sumber: http://radiosuaradogiyafm,blogspot.co.id dengan penyesuaian


Contoh 2


Cara Keledai Membaca Buku

    Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

    Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

    Dua minggu kemudian ia kernbali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

    Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

    Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya", kata Nasrudin. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. la kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban, "Bagaimana cara mengajari keledai membaca?"

    Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu. Kalau tidak ditemukan biji gandumnya, ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik balik halaman buku itu".

    "Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?" tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab, Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya". Jadi, kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?" kata Nashrudin dengan mimik serius.

Sumber: http://blogger-apik1.blogspot.co.id (dengan penyesuaian)


Menurut pendapatmu, selain menceritakan hal yang lucu, adakah pesan tersirat yang hendak disampaikan pencerita dalam ankedot tersebut?

  1. ...undefined

  2. ...undefined

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

09

:

57

:

40

Klaim

Iklan

A. Pusporini

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Pesan yang tersirat pada anekdot pertama adalah "Janganterlalu takut kehilangan kekuasaan atau jabatan." Sementara itu, pesan yang tersirat pada anekdot kedua adalah apabila kita membaca buku, maka harus mengetahui isinya. Apabila kita hanya membaca tanpa mengetahui isinya, berarti sama bodohnya dengan keledai.

Pesan yang tersirat pada anekdot pertama adalah "Jangan terlalu takut kehilangan kekuasaan atau jabatan." Sementara itu, pesan yang tersirat pada anekdot kedua adalah apabila kita membaca buku, maka harus mengetahui isinya. Apabila kita hanya membaca tanpa mengetahui isinya, berarti sama bodohnya dengan keledai.undefined 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

5

Iklan

Pertanyaan serupa

Pesan yang terkandung dalam anekdot tersebut, yaitu ....

1

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia