Surat pribadi merupakan jenis surat tidak resmi yang digunakan untuk berkomunikasi secara pribadi. Surat pribadi ditulis untuk mengungkapkan masalah atau perasaan pribadi. Surat pribadi ditulis oleh seseorang untuk orang lain. Ciri kebahasaan surat pribadi adalah, santai, mudah dipahami, dan komunikatif.
Berikut struktur menulis surat pribadi:
- Menuliskan tempat dan tanggal penulisan surat (Contoh: Semarang, 29 Maret 2021).
- Menuliskan tujuan surat (Contoh: Untuk Sahabatku Lis di Semarang).
- Menuliskan salam pembuka (Contoh: Salam rindu).
- Menuliskan isi surat (menanyakan kabar, dan bercerita masa-masa sebelum terjadinya pandemi Covid-19).
- Menuliskan salam penutup (Contoh: Sampai jumpa dan menuliskan perjanjian pertemuan).
- Menuliskan identitas pengirim surat (nama pengirim dan tanda tangan).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat pribadi, agar sesuatu yang disampaikan dalam surat dapat diterima oleh orang lain:
- Kemukakan maksud dan tujuan dengan jelas;
- Gunakan kata-kata yang santun, dan kalimat yang jelas maknanya;
- Ada satu pokok masalah yang dibahas atau disampaikan;
- Penyampaian bisa disertai dengan humor atau hal-hal menarik;
- Penggunaan tanda baca dan ejaan dengan cermat.
Kaidah kebahasaan yang harus diperhatikan saat menulis surat pribadi adalah:
- Perhatikan penulisan huruf besar dan huruf kecil serta penulisan kata;
- Perhatikan pemakaian kata dan istilah yang tepat;
- Kalimat harus lengkap dan jelas;
- Susunan isi atau komposisi harus teratur.
Membuat surat pribadi berdasarkan ilustrasi berikut:
Di saat masa pandemi Covid-19 ini, kalian belajar di rumah. Kalian tidak bisa bertemu para guru maupun teman-taman kalian. Pada hari Senin tanggal 29 Maret 2021, kalian sangat merindukan salah satu sahabat dekat kalian, sehingga kalian membuat sepucuk surat untuk sahabat. Isi dalam surat tersebut adalah menanyakan kabar, dan bercerita masa-masa sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Surat tersebut diakhiri dengan perjanjian pertemuan.
Berikut surat pribadi berdasarkan ilustrasi tersebut:
Semarang, 29 Maret 2021
Sahabatku Lisma Ayu
Di Semarang
Salam rindu.
Hai Lis. Bagaimana kabarmu? Apakah kamu sehat disana?
Sangat disayangkan kita tak bisa bertemu untuk sementara karena Covid-19 yang sedang mewabah saat ini. Jaga kesehatanmu dan juga keluargamu ya. Semoga semua sehat-sehat di sana. Jangan lupa juga untuk menjaga kebersihanmu, cuci tangan sesering mungkin untuk mencegah virus.
Apakah kamu ingat Lis? Dulu kita bisa bersekolah dengan nyaman. Bisa bermain, bercengkrama, dan belajar bersama di sekolah. Aku sangat merindukan hari-hari itu Lis. Aku berdoa setiap hari, semoga pandemi ini bisa cepat berakhir, dan semuanya kembali normal, sehingga kita bisa bertemu dan belajar bersama lagi di sekolah.
Aku sangat ingin bertemu dan bermain denganmu lagi Lis. Meskipun pandemi ini belum usai dalam waktu dekat ini, aku ingin mengajakmu bertemu Lis. Untuk sekedar melepas rindu dan berbincang denganmu walau sebentar. Semoga bisa terwujud ya. Aku tunggu balasan surat darimu Lis. Sampai bertemu lagi Lis.
Sahabatmu
Annasya Putri
Dengan demikian, itulah contoh surat pribadi yang dibuat berdasarkan struktur, kebahasaan dan isi surat pribadi yang baik dan benar.