Iklan
Pertanyaan
Cermatilah teks berikut untuk menjawab soal!
"Tadinya terpikir olehku untuk membawa papamu ke rumah sakit jiwa. Namun, aku ragu, Ann. Bagaimana nanti pendapat orang tentangmu, Ann? Kalau ayahmu ternyata memang gila dan oleh Hukum ditaruh onder curateele (di bawah pengampunan)? Seluruh perusahaan dan kekayaan keluarga akan diatur seorang curator yang ditunjuk oleh Hukum. Aku, yang hanya perempuan biasa, tidak akan mempunyai sesuatu hak atas semua itu. Aku juga tidak dapat berbuat sesuatu untukmu, Ann. Percuma saja kita berdua membanting tulang tanpa hari libur ini karena hukum tidak mengakui statusku, hanya karena aku orang biasa dan tidak kawin secara syah. Kau mengerti?"
"Mama!" Bisikku. Tak pernah kuduga begitu banyak kesulitan yang dihadapinya.
"Bahkan, izin kawinmu pun datangnya bukan dari aku, melainkan dari curator itu. Dengan membawa Papamu ke rumah sakit jiwa, masyarakat umum akan tahu keadaan Papamu."
"Mengapa justru aku, Ma?"
"Kau tidak mengerti? Bagaimana kalau kau dikenal umum sebagai anak orang sinting? Bagaimana tingkahmu dan tingkahku di hadapan mereka?"
Aku menyembunyikan kepalaku di bawah ketiaknya, seperti anak ayam. Tiada pernah aku sangka keadaanku bisa menjadi seburuk dan senista itu.
Lambat-lambat persoalan pribadiku terdesak oleh belas kasihanku pada Papa.
"Biarlah, Ma, biar kuurus Papa."
"Dia tidak kenal kau."
"Tapi dia Papaku, Ma."
"Stt. Belas kasihan hanya untuk yang tahu. Kaulah yang lebih memerlukannya. Ann, kau sudah sudah bahwa dia tidak waras lagi. Makin dekat kau dengannya, makin terancam hidupmu oleh kerusakan yang disebabkannya. Papamu telah menjadi hewan yang tak tahu lagi baik dan buruk, tidak lagi bisa berjasa pada sesamanya. Sudah, jangan tanyakan lagi.”
― Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia
Pernyataan yang menunjukkan bahwa tokoh Mama dalam kutipan novel tersebut berwatak egois ialah….
Aku, yang hanya perempuan biasa, tidak akan mempunyai sesuatu hak atas semua itu
Percuma saja kita berdua membanting tulang tanpa hari libur ini karena hukum tidak mengakui statusku
Papamu telah menjadi hewan yang tak tahu lagi baik dan buruk, tidak lagi bisa berjasa pada sesamanya
Dengan membawa Papamu ke rumah sakit jiwa, masyarakat umum akan tahu keadaan Papamu
Stt. Belas kasihan hanya untuk yang tahu. Kaulah yang lebih memerlukannya
Iklan
H. Hartanto
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1
5.0 (1 rating)
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia