Iklan
Pertanyaan
Cermatilah kutipan prosa berikut ini!
Suatu sore, pernah saya kedatangan tamu yang tak diundang. Waktu itu saya sedang duduk rileks di beranda rumah, sambil makan roti tawar. Tiba-tiba seorang pengemis lelaki menyodorkan telapak tangannya pada saya. Orangnya kurus kering. Pakaian dekil dan bertambal sana-sini.
"Sedekah Tuan. Kasihanilah orang tak punya." Demikian sang pengemis melontarkan premis pada saya.
Mungkin karena saya masih diam dan bermuka tak damai, kembali si pengemis dengan mimik yang meyakinkan menadahkan tangan. "Tolonglah beri makan sedikit saja Tuan. Dari kemarin saya belum makan, Lapar Tuan…."
Terdorong oleh perasaan kemanusiaan yang sama-sama punya hak atas hasil bumi nusantara ini, saya berdiri. Lalu sepotong roti tawar saya comot dari piring. Lantas roti itu saya lemparkan kepadanya. Pas jatuh di lantai dekat kakinya.
Saya kira ia akan cepat-cepat menerkam roti itu dan dengan rakusnya melumatnya habis. Sebab, ia lapar bukan? Eh, tau-taunya si pengemis ini tertegun. Matanya yang tadi sayu melebihi mata seorang morphinis, kini menatap saya tajam.
Sambil menyeka keringat kelaparan yang meleleh di keningnya, pengemis itu berkata dengan sopan kepada saya. "Maaf, Tuan, saya memang lapar.… Tetapi, cara Tuan memberi saya tadi mengakibatkan saya kenyang. Terima kasih, Tuan!"
Kemudian ia berlalu. Sempat saya lihat Bapak pengemis yang berusia empat puluh tahunan ini berlinang air mata.
Tema kutipan prosa tersebut adalah…
Kebaikan hati seorang tetangga yang senang berbagi
Perlakuan yang kurang sopan kepada fakir miskin
Belajar cara menghargai perasaan orang lain
Pertemuan yang kurang menyenangkan hati
Iklan
M. Robo
Master Teacher
1
5.0 (1 rating)
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia