Manusia purba sering disebut dengan manusia prasejarah atau manusia yang hidup sebelum tulisan ditemukan. Manusia purba banyak ditemukan diberbagai bagian dunia, tapi lebih banyak ditemukan di negara Indonesia. Fosil-fosil yang ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya ada yang sudah berumur jutaan tahun yang lalu.
Manusia purba mempunyai cara hidup yang sangat sederhana dan masih bergantung dengan alam. Salah satu cara hidup manusia purba adalah berburu dan mengumpulkan makanan. Pada saat berburu dan mengumpulkan makanan, manusia purba belum mempunyai tempat tinggal, mereka berlindung di dalam goa. Pada masa ini mereka hidup sendiri atau dengan kelompok kecil.
Dalam perkembangannya, manusia purba mulai hidup dengan bercocok tanam seiring bertambahnya anggota kelompok menyebabkan makanan yang mereka kumpulkan dan buru semakin sedikit, selain itu juga hewan-hewan yang sering diburu menjadi sedikit, sehingga mereka beralih untuk bercocok tanam. Pada masa bercocok tanam ini, hidup manusia purba sudah mulai menetap dan memakai pakaian yang terbuat dari kulit kayu. Alat-lat yang dipakai oleh manusia purba seperti kapak lonjong dan kapak persegi.
Seiring berkembangnya manusia purba, mereka pun mulai mengenal kepercayaan. Sistem kepercayaan yang mereka anut antara lain, animism, dinamisme hingga totemisme. Di Indonesia sendiri, manusia purba dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Meganthropus (Manusia besar), Pithecanthropus (Manusia kera yang berjalan tegak), dan Homo (Manusia yang berpikir) dan terdapat 8 jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia, antara lain : Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Soloensis, Homo Wajakensis, Homo Floresiensis, Homo Soloensis, Homo Sapiens.
Dengan demikian manusia purba adalah manusia yang hidup pada masa praaksara dan fosil-fosilnya banyak ditemukan di Indonesia dan dunia.