Iklan

Iklan

Pertanyaan

Buatlah skema rincian langkah-langkah perambatan impuls pada sistem sarafsecara fisik, kimia, dan biologi serta mengaitkannya dengan gerak otot sebagai organ efektor kerja saraf!

Buatlah skema rincian langkah-langkah perambatan impuls pada sistem saraf secara fisik, kimia, dan biologi serta mengaitkannya dengan gerak otot sebagai organ efektor kerja saraf!space 

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Pembahasan
lock

Secara fisik : Penghantaran rangsang pada serabut saraf disebabkan oleh adanya perbedaan potensial listrik di dalam membran akson. Impuls (1) – polarisasi (2) – depolarisasi (3) – repolarisasi (4) – polarisasi (5). Secara kimia: Penghantaran rangsang dengan adanya perbedaan potensial. Listrik disebabkan karena permeabilitas ion Na + meningkat, sehingga muatan sitoplasma berubah menjadi positif. Penghantaran rangsang di daerah sinapsis juga disebabkan oleh neurotransmiter yaitu asetilkolin. Secara biologi: Rangsangan(1) - Reseptor(2) – saraf sensorik (3) – sistem saraf pusat (4) – saraf motorik (5) – efektor (6). Kontraksi otot terjadi karena ada stimulus baik dari dalam maupun dari luar. Stimulus di hantarkan melalui sel saraf ke pusat kontrol di otak atau sumsum tulang belakang. Jika stimulus tersebut menimbulkan potensial aksi, maka respon muskular (otot) dapat terjadi, berupa kontraksi otot. Proses kontraksi otot adalah sebagai berikut: Penghantaran perintah dari otak. Rangsang dari otak yang dibawa sel motorik meningkatkan permeabilitas membran sel otot, sehingga ion Na masuk ke dalam sel otot. Masuknya ion Na memicu pengeluaran ion Ca dari Retikulum Sarkoplasma ke kompleks sarkomer. Ion Ca berikatan dengan komplekstroponinpada aktin, sehinggatropomiosinbergeser sehingga sisi pengikatan miosin terbuka. Daya ikatan miosin-aktin meningkat. KepalamiosinmenghidrolisisATPmenjadiADP+Piyang masih terikat dengan kepalamiosin, membentuk kompleksADP+Pi-miosinyang berkonfigurasi energi tinggi. Kepalamiosinberikatan denganaktin, membentuk kompleksADP+Pi-aktin-miosin. LaluPidilepaskan darimiosin, menimbulkan cetusan kekuatan, hampir bersamaan dengan itu,ADPjuga dilepaskan. Cetusan kekuatan itu membuatmiosinmenarikaktinke pusat sarkomer, hingga ke keadaan kembali berenergi rendah. Dalam gerakan ini, serabut otot akan memendek, menandakankontraksi. Keadaan ini terus berlangsung selama rangsangan dari otak ada. Jika rangasangan berhenti, maka kadar ion Ca berkurang, akibatnya, daya ikatan miosin menurun dan sisi pengikatannya berkurang. Hal ini mengawalirelaksasiotot. Suatu molekulATPlain berikatan denganmiosin, danaktinmelepaskan ikatannya denganmiosin.Relaksasiterjadi. Jika tidak ada stimulus kedua hingga timbul respon otot, maka otot akan kembali ke keadaan semula. Lalu siklus berulang dengan adanya stimulus (potensial aksi).

Secara fisik: Penghantaran rangsang pada serabut saraf disebabkan oleh adanya perbedaan potensial listrik di dalam membran akson. Impuls (1) – polarisasi (2) – depolarisasi (3) – repolarisasi (4) – polarisasi (5).space 
Secara kimia: Penghantaran rangsang dengan adanya perbedaan potensial. Listrik disebabkan karena permeabilitas ion Na + meningkat, sehingga muatan sitoplasma berubah menjadi positif. Penghantaran rangsang di daerah sinapsis juga disebabkan oleh neurotransmiter yaitu asetilkolin.
Secara biologi: Rangsangan (1) - Reseptor (2) – saraf sensorik (3) – sistem saraf pusat (4) – saraf motorik (5) – efektor (6).space 

Kontraksi otot terjadi karena ada stimulus baik dari dalam maupun dari luar. Stimulus di hantarkan melalui sel saraf ke pusat kontrol di otak atau sumsum tulang belakang. Jika stimulus tersebut menimbulkan potensial aksi, maka respon muskular (otot) dapat terjadi, berupa kontraksi otot. Proses kontraksi otot adalah sebagai berikut:

  1. Penghantaran perintah dari otak. Rangsang dari otak yang dibawa sel motorik meningkatkan permeabilitas membran sel otot, sehingga ion Na masuk ke dalam sel otot.
  2. Masuknya ion Na memicu pengeluaran ion Ca dari Retikulum Sarkoplasma ke kompleks sarkomer. 
  3. Ion Ca berikatan dengan kompleks troponin pada aktin, sehingga tropomiosin bergeser sehingga sisi pengikatan miosin terbuka. Daya ikatan miosin-aktin meningkat.
  4. Kepala miosin menghidrolisis ATP menjadi ADP+Pi yang masih terikat dengan kepala miosin, membentuk kompleks ADP+Pi-miosin yang berkonfigurasi energi tinggi.
  5. Kepala miosin berikatan dengan aktin, membentuk kompleks ADP+Pi-aktin-miosin. Lalu Pi dilepaskan dari miosin, menimbulkan cetusan kekuatan, hampir bersamaan dengan itu, ADP juga dilepaskan.
  6. Cetusan kekuatan itu membuat miosin menarik aktin ke pusat sarkomer, hingga ke keadaan kembali berenergi rendah. Dalam gerakan ini, serabut otot akan memendek, menandakan kontraksi. Keadaan ini terus berlangsung selama rangsangan dari otak ada.
  7. Jika rangasangan berhenti, maka kadar ion Ca berkurang, akibatnya, daya ikatan miosin menurun dan sisi pengikatannya berkurang. Hal ini mengawali relaksasi otot.
  8. Suatu molekul ATP lain berikatan dengan miosin, dan aktin melepaskan ikatannya dengan miosin. Relaksasi terjadi.
  9. Jika tidak ada stimulus kedua hingga timbul respon otot, maka otot akan kembali ke keadaan semula. Lalu siklus berulang dengan adanya stimulus (potensial aksi).

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

180

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Suatu impuls saraf yang berjalan dari satu sel ke sel lain berasal dari ....

26

3.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

info@ruangguru.com

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia