Pembukaan:
Selamat pagi semua, kepada Bapak dan Ibu yang terhormat. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang maha Esa, yang dengan berkah-Nya kita dapat berkumpul di pagi yang cerah ini. Saya ucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato yang bertemakan “Hari Kemerdekaan Republik Indonesia”.
Pembahasan:
Banyak orang mengatakan bahwa rasa kemerdekaan dimaknai berbeda oleh generasi kita. Katanya, generasi kita hanya memaknai kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus saja. Menurut saya, sebenarnya argumen atau pendapat tersebut kurang tepat. Karena makna kemerdekaan tidak hanya kita rasakan pada hari kemerdekaan Republik Indonesia. Makna itu juga tetap hadir pada semua hari-hari yang kita lalui bersama di Negara kita ini. Maka, jangan menganggap dan memaknai bahwa kita merdeka hanya pada taggal 17 Agustus saja, karena hal tersebutlah yang dapat menjatuhkan semangat kemerdekaan Negara kita ini. Seharusnya kita menghargai para pahlawan yang telah gugur dan yang telah memberikan kemerdekaan untuk kita semua. Jadi kita harus menumbuhkan rasa kemerdekaan itu setiap hari agar kita dapat mempertahankan Negara kita.
Bapak, Ibu, Saudara sekalian yang saya cintai, tanah Indonesia memiliki budaya yang melimpah. di Indonesia ada berbagai macam budaya. Budaya yang sangat kaya, yang diwariskan dari leluhur kepada kita dan generasi mendatang. Contoh budaya itu adalah tari adat pernikahan, musik, dan masih banyak lagi budaya yang terdapat di Indonesia. Suatu saat juga budaya itu akan dipakai oleh anak kita sendiri. Maka dari itu, marilah kita maknai hari kemerdekaan ini dengan mencintai budaya dan suku yang sudah ada di Indonesia.
Penutup:
Kiranya, itulah pidato yang saya sampaikan hari ini, semoga apa yang disampaikan dapat bermanfaat untuk banyak orang. Mohon maaf atas kesalahan kata yang saya pergunakan. Terima kasih, selamat pagi.