Siklus akuntansi adalah suatu proses pencatatan akuntansi yang dilakukan secara sistematis dan bertahap dengan tujuan untuk memproses berbagai bukti transaksi keuangan dan mengolahnya menjadi sebuah laporan atau informasi akuntansi pada sebuah entitas dalam suatu periode waktu tertentu. Bagan siklus akuntansi yakni:
Tahap siklus akuntansi dimulai dari transaksi. Pada transaksi dilakukan pencatatan untuk dipindahkan secara sederhana termasuk bukti-bukti transaksi. Setelah transaksi dicatat kemudian dipindahkan ke jurnal umum dengan menggunakan mekanisme debit dan kredit. Setelah itu, akun-akun yang tercatat di jurnal umum direkap di buku besar untuk dilakukan penghitungan saldo dari masing-masing akun tersebut.
Kemudian setelah saldo dari masing-masing akun direkap, kemudian semua akun tersebut beserta saldonya dipindahkan semuanya ke neraca saldo. Jumlah debit dan kredit di neraca saldo harus sama. Selanjutnya, sejumlah akun seperti beban sewa dan lain-lain perlu dimasukkan ke jurnal penyesuaian karena nilainya perlu disesuaikan sesuai dengan jumlah saldo sebenarnya. Setelah itu akun yang saldonya tertera di neraca saldo dan jurnal penyesuaian direkap kembali di kertas kerja agar mudah dalam penyusunan laporan keuangan.
Setelah itu, akun-akun tersebut dirapikan di laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri dari 3 yakni: laporan laba-rugi, laporan perubahan modal dan laporan neraca.
Kemudian, masuk ke jurnal penutup. Akun-akun yang dimasukkan ke jurnal penutup hanya akun-akun nominal. Tujuannya agar akun-akun tersebut memiliki saldo nol di akhir periode. Terakhir, pembuatan jurnal pembalik yang merupakan kebalikan dari jurnal penyesuaian. Tujuan penyusunan jurnal pembalik yakni agar tidak terjadi pencatatan ganda.